Gubernur NTB instruksikan pemadaman api TPA Regional Kebun Kongok

id #GubernurNTB,#Zulkieflimansyah,#PemadamanApi,#TPAKebunKongok,#LombokBarat,#KebakaranSampah

Gubernur NTB instruksikan pemadaman api TPA Regional Kebun Kongok

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah saat meninjau lokasi terbakarnya tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (20/10/2019). (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah memberikan tenggat waktu selama 15 hari untuk melakukan upaya pemadaman api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.

"Saya instruksikan agar penanganan kebakaran ini bisa dipercepat yaitu cukup 15 hari dengan penambahan alat-alat berat dan tenaga di lapangan," kata Gubernur NTB saat meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Minggu.

Kunjungan Gubernur NTB itu untuk memastikan proses penanganan kebakaran TPA berjalan lancar tanpa kendala. Saat meninjau TPA, Gubernur mendapat laporan bahwa luas area tumpukan sampah TPA Regional Kebon Kongok sekitar 5 hektare dan lahan yang terbakar sekarang sudah mencapai 4 hektare.

Terbakarnya lahan TPA ini menyebabkan pembuangan sampah dari Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat terganggu. Kebakaran TPA Regional Kebon Kongok terjadi sejak Minggu (13/10) siang.

Gubernur NTB mengatakan Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya agar kebakaran tidak meluas sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar TPA.

"Untuk mendukung penanganan ini, pemerintah provinsi melalui BPBD dan Dinas LHK NTB melaksanakan segala cara untuk memadamkan api, mulai dari mengerahkan mobil pemadam kebakaran, mobil tangki air dan dump truck pengangkut tanah," ucap Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.

Penanganan kebakaran dilakukan secara bertahap per blok dari 17 blok yang ada. Penanganan yang dilakukan saat ini adalah dengan sistem siram -timbun tanah atau "landfilling". Hal ini dilakukan untuk memutus rantai oksigen dan persiapan blok untuk menerima sampah dari Kota Mataram dan Lombok Barat yang mulai menumpuk.

Untuk menangani satu blok yang luasnya sekitar 3000 m2, dalam dua hari, atau sekitar 2x10 jam, diperlukan satu unit bulldozer besar. Alat ini diperlukan untuk meratakan sampah yang ada agar mudah dipadamkan. Selain itu, BPBD mengerahkan empat unit excavator, satu unit untuk mengurai sampah dan tiga unit mengisi dump truck dengan tanah. BPBD juga mengerahkan dua mobil pemadam kebakaran, empat truck tangki air, dan 10 dump truck.

Dengan sistem ini, kebakaran lahan ini tidak meluas dan perlahan mulai mengecil. Pantauan langsung di lapangan juga menunjukkan kepulan asap sudah semakin menurun seiring kerja keras pemerintah bersama stakeholder terkait.

"Terima kasih kepada teman-taman yang begadang siang malam memadamkan api yang terus menyala," ujat Bang Zul panggialng akatab Gubernur NTB.

Zulkieflimansyah optimis dengan kerja keras seluruh unsur, masalah ini akan segera bisa diatasi, terutama Pemda Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat yang terus berkordinasi bersama untuk tugas yang tidak sederhana ini.