Moskow (ANTARA) - Rusia pada Kamis membantah laporan media, yang menyebutkan bahwa peretas negara itu menunggangi operasi spionase siber Iran untuk menyerang organisasi pemerintah dan industri di lebih dari belasan negara.
Pihaknya menyebut itu sebagai interpretasi "menjijikan" dari sebuah laporan keamanan.
Pejabat keamanan Inggris mengatakan kelompok Rusia, yang dikenal "Turla" dan dituduh oleh otoritas Ceko dan Estonia beroperasi atas nama layanan keamanan FSB Rusia, menggunakan sarana dan infrastruktur komputer Iran agar dapat meretas sejumlah organisasi di sedikitnya 20 negara berbeda selama 18 bulan belakangan.
"Serentetan publikasi ini merupakan interpretasi menjijikan dari laporan singkat Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris dan Badan Keamanan Nasional Amerika," kata juru bicara Kedutaan Besar Rusia di Inggris di situs misi tersebut, merujuk pada laporan media.
"Layanan keamanan mereka sendiri tidak mengajukan tuduhan terhadap Rusia dan warga negara Rusia."
Menurut juru bicara itu, laporan soal peretas menggunakan infrastruktur Iran adalah upaya "menghadirkan percekcokan" di antara Rusia dan Iran.
Moskow dan Teheran, keduanya kerap menepis tuduhan Barat soal peretasan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
140 orang dinyatakan tewas pada serangan gedung konser Moskow
Kamis, 28 Maret 2024 14:00
ASEAN mendukung penuh upaya Rusia bawa pelaku teror ke pengadilan
Rabu, 27 Maret 2024 21:04
Pemerintah mengutuk serangan teror di Moskow Rusia
Senin, 25 Maret 2024 20:02
DPR sampaikan belasungkawa kutuk serangan di Moskow
Senin, 25 Maret 2024 4:42
Teroris serang di gedung konser Moskow, 60 orang tewas
Sabtu, 23 Maret 2024 10:35
KBRI Moskow menggelar wayang kulit lakon "Sang Tetuka"
Senin, 13 November 2023 14:59
Raymond juarai Festival Musik "Road to Yalta"
Jumat, 5 Mei 2023 8:16
KBRI Moskow fasilitasi pameran seni budaya di Torzhok
Sabtu, 11 Maret 2023 9:08