Bogota (ANTARA) - Lima pengawal suku di Kolombia yang bertugas melindungi wilayah suku di negara itu tewas dalam konfrontasi, kemungkinan dengan pejuang pemberontak pada Selasa (29/10), kata militer.
Serangan terhadap penjaga oleh "terduga anggota kelompok bersenjata terorganisasi yang tersisa" - sebuan yang digunakan oleh militer untuk merujuk pada mantan anggota pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang menolak untuk didemobilisasi berdasarkan perjanjian damai 2016- berlangsung di Tacueyo, Provinsi Cauca di barat daya.
Kelompok bersenjata itu menyerang untuk membebaskan tiga anggota kelompok yang ditangkap oleh para penjaga, kata militer dalam sebuah pernyataan. Enam orang lainnya terluka.
Pasukan telah dikirim ke daerah itu, tambahnya.
Masyarakat adat sering menjadi korban kekerasan oleh kelompok-kelompok bersenjata di negara pegunungan Andes itu, ketika gerilyawan dan gerombolan penjahat berusaha mengendalikan perdagangan narkoba yang menguntungkan dan wilayah penambangan ilegal.
Organisasi Masyarakat Adat Nasional Kolombia di Twitter mengecam serangan dengan melemparkan kalimat tanya "kapan pembantaian akan berakhir?"
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pemimpin Kolombia perintahkan penangkapan komandan pemberontak FARC
Rabu, 10 Juli 2019 15:42
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21