PENDERITA MALARIA DI NTB 89.954 ORANG

id

     Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah penderita penyakit malaria hingga akhir 2009 sebanyak 89.954 orang.

     Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Dinas Kesehatan NTB  dr Ida Bagus Jelantik, di Mataram, Selasa, mengatakan jumlah itu turun dibandingkan 2008 sebanyak 103.154 orang.

     "Dari sekian ribu warga yang terserang penyakit akibat gigitan nyamuk malaria itu, tidak ada satupun korban yang meninggal dunia baik pada 2008 maupun 2009," katanya di sela kegiatan rapat koordinasi penanganan penyakit malaria yang diikuti pejabat Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota.

     Menurut dia malaria adalah penyakit infeksi menular yang sering ditemukan di wilayah tropis dan subtropis. Penyakit malaria disebabkan oleh parasit dari keluarga "plasmodium" yang ditularkan oleh nyamuk "anopheles" betina.

     Berkembang biaknya nyamuk malaria tidak lepas dari tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap kebersihan lingkungan terutama yang tinggal di sekitar lokasi perkebunan dan pesisir.

     Misalnya di kawasan pesisir di Pulau Sumbawa. Sejumlah tambak ikan dan udang sudah tidak terurus, sehingga berpotensi menjadi sarang nyamuk malaria untuk bertelur.

     "Wilayah yang masih tinggi kasus malarianya banyak di kawasan pesisir di Pulau Sumbawa, sedangkan di Pulau Lombok yakni di wilayah Lombok Utara yang memiliki areal tambak dan perkebunan," ujarnya.

     Ia mengatakan upaya yang dilakukan untuk memberantas penyakit malaria adalah dengan membagikan kelambu antimalaria terutama kepada para ibu hamil dan yang memiliki balita.

     Upaya pembagian kelambu antimalaria itu dilakukan melalui Puskesmas yang ada di wilayah rawan  penyakit malaria.

     "Mulai Januari 2010 sudah disebar kelambu antimalaria sebanyak 198 ribu unit ke seluruh kabupaten/kota. Kelambu itu merupakan realisasi bantuan negara donatur kepada Indonesia untuk menangani penyakit malaria," ujarnya.

     Selain itu, kata dia, melakukan pemeriksaan darah terhadap warga yang pernah menderita malaria. Hal itu dilakukan karena warga yang pernah mengidap malaria memiliki bibit penyakit tersebut sehingga berpotensi menularkan kepada orang lain.

     Pemeriksaaan darah itu akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal pada 2010 akan dilakukan pemeriksaan terhadap 750 warga setiap dusun yang tersebar di 30 lokasi  rawan penyakit malaria.

     "Upaya yang dilakukan ini ntuk mewujudkan NTB bebas malaria pada 2020 seperti yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat," kata Jelantik.(*)