Gunungsitoli (ANTARA) - Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gunungsitoli Buha M Simanjuntak menganjurkan agar pengenalan gempa dan tsunami dimulai sejak dini dengan harapan dapat meminimalkan korban jika bencana alam benar terjadi.
"Pihak sekolah di Kota Gunungsitoli diharapkan memberikan pengetahuan tentang gempa dan tsunami mulai dari tingkat taman kanak kanak," katanya di Gunungsitoli saat menutup acara Sekolah Lapangan Geofisika (SLG) Nias 2019.
Dia juga berjanji bahwa pintu stasiun BMKG Gunungsitoli tetap terbuka bagi siswa-siswi yang ingin berkunjung dan ingi tahu lebih jauh mengenai fungsi dan kerja BMKG.
"Kami senang SLG 2019 ini mendapat respon yang sangat baik dari para peserta. Jumlah peserta yang mengikuti SLG lebih banyak, padahal kami hanya mengundang sebanyak 30 peserta saja," katanya.
Perwakilan BPBD Kota Gunungsitoli Darius Zebua yang juga menjadi peserta dalam SLG Nias 2019 dalam kesempatan tersebut mengatakan BMKG jangan hanya saat ini saja melaksanakan SLG Nias, tetapi terus dilakukan dengan mengundang lebih banyak peserta.
"Kita sangat merespon positif kegiatan ini, karena dengan ada kegiatan ini kita bisa lebih paham terkait apa itu bencana gempa dan tsunami," katanya.
Berita Terkait
Info BMKG prakirakan Jakarta hujan pada Rabu
Rabu, 27 Maret 2024 5:34
BMKG menerbitkan status sembilan daerah siaga dan waspada cuaca ekstrem
Selasa, 26 Maret 2024 7:10
Terjadi gempa susulan di Tuban berkekuatan 4 magnitudo
Selasa, 26 Maret 2024 0:45
193 kali gempa susulan terjadi di laut Tuban
Minggu, 24 Maret 2024 14:18
Antisipasi genangan, PUPR Mataram gencarkan normalisasi sungai
Minggu, 24 Maret 2024 13:36
Info BMKG: Jakarta diprakirakan berawan pagi ini
Minggu, 24 Maret 2024 7:44
BMKG peringatkan potensi hujan lebat hari ini
Minggu, 24 Maret 2024 7:12
Sebanyak 78 kali gempa susulan terjadi di Tuban
Sabtu, 23 Maret 2024 9:54