Wali kota anggap sentilan gubernur NTB soal sampah untuk mengingatkan

id sampah,gubernur,mataram

Wali kota anggap sentilan gubernur NTB soal sampah untuk mengingatkan

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram Ahyar Abduh menilai sentilan Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah tentang kondisi sampah di Jalan Gajahmada Pegesangan, Mataram merupakan peringatan.

"Itu artinya, gubernur memiliki respon yang bagus dengan terhadap kondisi Kota Mataram," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin.

Pernyataan itu dikemukakan wali kota menanggapi postingan gubernur pada salah satu media daring atau "online" di daerah ini, yang meminta agar kepala lingkungan dan camat setempat segera melakukan penanganan terhadap sampah yang sudah berminggu-minggu di areal tersebut.

Wali kota mengatakan, dalam upaya penanganan sampah, pemerintah kota terus bekerja keras dan menekankan kepada Dinas Lingkungan hidup untuk melakukan penyisiran terhadap penumpukan sampah-sampah yang terjadi di sejumlah titik.

"Kondisi yang ditemukan gubernur itu fakta, karena masyarakat tidak membuang sampah pada tempat pembuangan sementara (TPS) dan tidak mentaati jam buang sampah," katanya.

Oleh karena itu, dalam hal ini pemerintah harus hadir melakukan pengawasan melalui DLH pemerintah kota perlu bekerja lebih keras lagi untuk memaksimalkan penanganan sehingga tidak muncul TPS-TPS ilegal.

"Bagaimana pun pemerintah kota harus bersinergi bersama pemerintah provinsi, salah satunya dalam penanganan sampah," ujarnya.

Di sisi lain, wali kota mengatakan, TPS-TPS ilegal muncul karena keterbatasan baik personel maupun peralatan yang dimiliki pemerintah kota.

"Karenanya, kita juga membutuhkan dukungan dari pemerintah provinsi sekaligus guna menggencarkan gerakan pengurangan sampah melalui program zero waste," katanya.

Ditanya apakah postingan gubernur tentang sampah di Kota Mataram itu sebagai salah satu serangan politik, wali kota menganggap hal itu biasa-biasa dan tidak melihat adanya tendensi politik.

"Sebaliknya, saya anggap itu masukan karena saya selalu meminta masukan terhadap apa yang kurang di kota ini. Kalau masalah politik, saya yakin masyarakat Mataram sudah cerdas, dan silakan masyarakat boleh mencari yang terbaik," katanya menambahkan.