BMKG mengingatkan waspada gelombang tinggi di laut utara Papua-Papua Barat

id Papua Barat, BMKG, cuaca ekstrim

BMKG mengingatkan waspada gelombang tinggi di laut utara Papua-Papua Barat

Destinasi wisata kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat (Foto Antara Papua Barat/ Ernes)

Manokwari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang tinggi di laut utara Papua dan Papua Barat pada Senin (2/12/ hingga Selasa (3/12).

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Denny Putiray, Minggu, mengungkapkan, ada pusaran angin terjadi di Samudera Pasifik. Ini akan berdampak pada kecepatan angin hingga gelombang air laut.

"Tinggi gelombang bisa mencapai ketinggian maksimal 3 meter. Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami itu antara lain Perairan Raja Ampat, Jayapura, Manokwari dan Perairan Biak," kata Denny.

Ia menjelaskan, ada potensi kemunculan awan gelap (cumulonimbus) di Perairan Manokwari, Perairan Biak, Sarmi Jayapura, Raja ampat- Sorong, Teluk Cenderawasih, dan Perairan Fak-Fak, Kaimana. Selain hujan, fenomena alam ini juga bisa menimbulkan angin kencang.

BMKG, kata dia, sudah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat, termasuk instansi terkait. Ia pun mengimbau masyarakat terutama nelayan serta warga pesisir waspada.

Berdasarkan citra satelit, pada dua hari ke depan hampir seluruh wilayah di Papua Barat berpotensi diguyur hujan hingga sedang.

"Memang saat ini kita sudah memasuki musim hujan. Intensitas hujan sejak November sudah mulai meningkat, Desember kemungkinan akan lebih tinggi hingga puncaknya antara Maret atau April," sebut Denny lagi.

Selain cuaca ekstrim di wilayah perairan, kata dia, masyarakat pun diimbau lebih waspada akan potensi banjir dan longsor.

"Di sejumlah wilayah di Manokwari, pernah terjadi banjir. Sejak sekarang harus mengambil langkah antisipasi, setidaknya membersihkan saluran di lingkungan masing-masing," pungkasnya.