Paket Nur-Mas siap hadapi petahana dalam Pilkada Sumbawa Barat

id Pilkada Sumbawa Barat,Pilkada Serentak 2020,NTB,PKB,Paket Nur Mas

Paket Nur-Mas siap hadapi petahana dalam Pilkada Sumbawa Barat

Nur Yasin (ketiga kanan) dan Mustakim Patawari (kedua kanan) atau paket Nur Mas saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada Pilkada Serentak 2020 yang diterima Ketua Tim Desk Pilkada DPW PKB NTB H Makmun (kedua kiri), di Kantor DPW PKB NTB di Mataram, Selasa (3/12/2019). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Mantan Calon Bupati Kabupaten Sumbawa Barat pada pemilihan tahun 2015, Nur Yasin atau akrab disapa Ustaz Nun kembali mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati dalam kontestasi Pilkada Sumbawa Barat tahun 2020 melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dalam kontestasi Pilkada Sumbawa Barat tahun 2020 itu, Ustaz Nun menggandeng Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Mustakim Patawari sebagai bakal calon wakil bupati. Pendaftaran Ustaz Nun bersama calon wakilnya diterima Ketua Desk Pilkada DPW PKB NTB H Makmun, di Kantor DPW PKB di Mataram, Selasa.

Ustaz Nun menjelaskan kembali aktif dalam perpolitikan di Sumbawa Barat karena besarnya dukungan masyarakat Sumbawa Barat agar dirinya maju kembali dalam pilkada. Bersama dengan Mustakim Patawari, Ustaz Nun yakin akan mampu meraih kemenangan dan mampu mengalahkan Bupati petahana H Musyafirin.

"Pada tahun 2015, saya kalah dari Musyafirin dengan kekalahan tipis, dan pilkada nanti saya yakin akan mampu membalikkan keadaan, insya Allah kami akan meraih kemenangan," ujarnya.

Disinggung kekuatan Musyarfirin sebagai petahana, Ustaz Nun menyatakan semua bakal calon mempunyai peluang yang sama terlebih dirinya juga pernah berhadapan langsung dengan Bupati KSB tersebut.

Ustaz Nun juga membantah bila dirinya dianggap sebagai calon boneka karena kuatnya elektabilitas petahana, sehingga tidak ada balon lain yang maju pada Pilkada KSB.

"Kami datang kemari untuk bertarung, mendaftar di PKB sebagai pembuktian kami siap bertarung, untuk apa menjadi calon boneka sementara kami bersusah payah mendaftar di partai," ujar Ustaz Nun.

Ustaz Nun juga mengatakan dirinya telah juga telah mendaftar di PAN dan Demokrat. Ia menegaskan dirinya bersama Mustakim Patawari siap bertarung pada Pilkada KSB 2020 nanti.

Ustaz Nun berkeinginan untuk menamai paket pencalonannya itu dengan nama, Ustaz Nur Yasin-Mustakim atau disingkat Paket Nur Mas.

Sementara itu, bakal calon bupati Mustakim Patawari menegaskan gaung calon boneka yang dialamatkan pada dirinya bersama Ustaz Nun hanya bagian dari perang urat syaraf yang diduga sengaja dimulai oleh pihak-pihak tertentu.

"Kami ambil positifnya saja bahwa itu hanya isu yang sengaja dilempar untuk membuat pilkada ini bisa berjalan dengan baik. Tetapi kalau boleh kita menyarankan, sebagai bentuk apresiasi kita terhadap demokrasi dan reformasi yang sudah berjalan sedemikian rupa, maka tidak boleh ada underestimate  terhadap orang," ujarnya.

"Ajaran agama juga kita yakini bahwa tidak boleh menyebar isu, fitnah apalagi. Masa sekelas kami ini yang sudah tiga periode di DPRD KSB, punya integritas dari segi intelektualitas, kok mau-maunya kita dijadikan boneka," katanya pula.

Ketua Desk Pilkada DPW PKB NTB Makmun mengatakan Ustaz Nun bersama Mustakim Patawari merupakan pendaftar pertama di DPW PKB NTB sejak PKB membuka pendaftaran pada tanggal 2 Desember 2019.

"Pasangan Ustaz Nun dan Pak Mustakim Patawari menjadi pendaftar pertama untuk ikut Pilkada melalui PKB," ujarnya pula.

PKB, kata Makmun, membuka pendaftaran di semua DPC yang daerahnya menggelar pilkada serentak. Selain di DPC para bakal calon juga bisa mendaftar di DPW PKB dan DPP PKB.

Menurutnya, untuk tujuh kabupaten/kota di NTB yang akan melaksanakan pilkada, PKB menargetkan tidak hanya akan menjadi partai pendukung melainkan PKB ingin tampil sebagai partai pengusung bakal calon bupati atau wali kota.

"Karena kita ingin menang, makanya seluruh kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pilkada akan menjadi prioritas PKB," ujar Makmun.

Ia menjelaskan, untuk dapat mengusung calon, PKB harus berkoalisi denga partai lain, karena di DPRD, PKB hanya memiliki dua kursi, sehingga perlu koalisi dengan partai

"Komunikasi dengan parpol lain sedang kita lakukan," katanya pula.