23 pohon di Kota Mataram tumbang dalam sehari akibat angin kencang

id pohon tumbang,kota mataram

23 pohon di Kota Mataram tumbang dalam sehari akibat angin kencang

Tim gabungan satgas siaga bencana Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan pembersihan terhadap pohon tumbang di Jalan Pejanggik, akibat angin kencang pada Kamis (12/12). (Foto: ANTARA/Nirkomala.ist).

Mataram (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat dalam sehari sebanyak 23 pohon tumbang akibat angin kencang disertai hujan deras yang melanda kota ini pada Kamis (12/12).

"Kemarin merupakan hari yang luar biasa, karena dalam sehari ada 23 pohon tumbang akibat angin kencang yang tersebar di enam kecamatan," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.

Sebanyak 23 pohon tumbang tersebut menjadi pemecah rekor terbanyak pohon tumbang dalam sehari selama ini sebab biasanya pohon tumbang tidak pernah mencapai lebih dari 10 pohon.

Ia mengatakan, pohon yang tumbang itu rata-rata terjadi karena faktor usia dan akar yang tidak kuat, meskipun sebelumnya telah dilakukan pemangkasan untuk mengurangi beban.

"Yang namanya bencana tidak bisa kita hindari dan terjadi pada titik-titik yang tidak diprediksi," ujarnya.

Namun demikian dalam penanganan, lanjutnya, begitu ada laporan pohon tumbang, timnya bersama satgas bencana lainnya segera meluncur ke lokasi untuk melakukan pemotongan batang pohon tumbang yang mengarah ke jalan agar arus lalu lintas bisa kembali normal.

"Saat ini, 23 titik lokasi pohon tumbang tersebut sudah kita bersihkan. Kami berharap kepada masyarakat agar tetap waspada ketika terjadi angin kencang dan hujan deras," katanya.

Di sisi lain, pihaknya akan melakukan peremajaan terhadap sejumlah pohon yang sudah tua dan lapuk seperti yang telah dilakukan di kota-kota besar seperti di Surabaya.

Untuk peremajaan pohon pelindung sudah dimulai di kawasan bisnis Cakranegara dengan mengganti pohon-pohon besar dengan tanaman bunga Tabebuya.

"Sementara untuk pohon kenari di Jalan Langko dan Jalan Pejanggik harus tetap dipertahankan karena kenari menjadi ciri khas jalan jalan tersebut, karena peremajaan akan dilakukan dengan jenis pohon serupa," katanya.

Menyinggung tentang pemotongan pohon yang sudah tua, Kemal mengatakan, sebenarnya pihaknya juga ingin melakukan hal itu tetapi karena peralatan untuk potong dan tenaga tenaga kurang kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan maksimal.

"Untuk itu, tahun depan kami akan mencoba menawarkan pemotongan pohon tua oleh pihak ketiga. Kita pilih dulu pohon mana yang dianggap cukup tua dan mengkhawatirkan dan pihak ketiga tinggal memotong," katanya.