Menkopolhukam sebutkan Indonesia mengarah pada ukuran negara sejahtera

id Menkopolhukam,Mahfud MD,Ketahanan Kesehatan

Menkopolhukam sebutkan Indonesia mengarah pada ukuran negara sejahtera

Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) memberikan keterangan pada wartawan usai menghadiri acara Rencana Aksi Nasional Ketahanan Kesehatan di Kementerian Kesehatan Jakarta, Jumat (20/12/19). (ANTARA/Aditya Ramadhan)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan masyarakat Indonesia sedang mengarah masuk ukuran negara sejahtera yang dinilai dari ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

"Masyarakat negara sejahtera ukurannya ada tiga, pertama ekonominya cukup tidak banyak kemiskinan, kalau bisa tidak ada kemiskinan, kedua kesehatannya baik, ketiga pendidikannya baik," kata Mahfud dalam acara Rencana Aksi Nasional untuk Ketahanan Kesehatan di Kementerian Kesehatan Jakarta, Jumat.

Menurut Mahfud, Indonesia belum termasuk negara sejahtera dengan ukuran tersebut karena belum ada satupun ukuran yang terpenuhi. "Kalau tiga itu bagus maka negara itu sejahtera.

"Di Indonesia ini kesejahteraan masyarakatnya masih terseok-seok karena orang miskin masih banyak, meskipun harus disyukuri, sebanyak-banyaknya orang miskin sekarang itu sudah jauh lebih kecil dibandingkan sebelum Indonesia merdeka," kata dia.

Meski belum terbilang ideal, Mahfud menyebut angka kemiskinan yang mencapai 9,1 persen atau 25,4 juta jiwa di Indonesia pada 2019 tersebut mengalami penurunan dibandingkan bertahun-tahun sebelumnya.

Mahfud optimistis angka kemiskinan itu bisa semakin menurun dalam tahun-tahun mendatang hingga 5 persen atau lebih kecil sehingga mencapai tujuan Indonesia Emas pada 2045.

Selain itu, Mahfud juga menilai mutu pendidikan di Indonesia masih belum bagus dan kalah bersaing dengan negara-negara lain. Namun beberapa tahun belakangan dia menilai kualitas mutu pendidikan Indonesia mulai merangkak naik.

Mahfud menilai peningkatan juga mulai terjadi di bidang kesehatan. Di mana saat dulu masih banyak warga yang tidak bisa berobat karena tidak memiliki biaya, kini hal-hal tersebut sudah tidak lagi ditemui karena adanya program Jaminan Kesehatan Nasional.

Mahfud menyinggung Rencana Aksi Nasional untuk Ketahanan Kesehatan menjadi salah satu langkah Indonesia untuk meningkatkan kualitas kesehatan, bahkan dari potensi ancaman bidang kesehatan secara global.

"Tapi kita melihat pemerintah sudah melakukan berbagai langkah modernisasi, organisasi, menyediakan berbagai fasilitas di anggaran, dan sekarang alhamdulillah untuk meningkatkan itu semua kita punya Rencana Aksi Nasional Ketahanan Kesehatan Indonesia," kata dia.

Rencana Aksi Nasional untuk Ketahanan Kesehatan akan dilakukan oleh berbagai kementerian-lembaga berkolaborasi dan bersinergi untuk mengimplementasikan hal tersebut.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan rencana aksi itu akan mengkolaborasikan antara penduduk sipil dan anggota militer untuk mempersiapkan diri dari berbagai ancaman kesehatan.