Jerusalem (ANTARA) - Umat Kristiani di Jalur Gaza akan diizinkan mengunjungi sejumlah kota suci seperti Bethlehem dan Jerusalem saat Natal, menurut otoritas Israel pada Minggu (22/12), yang sebelumnya dilarang oleh Israel untuk mendatangi situs tersebut.
Israel secara ketat membatasi pergerakan orang ke luar Jalur Gaza, wilayah yang dikendalikan kelompok HAMAS.
Menerobos kebijakan liburan Natal biasanya, penghubung militer Israel untuk Palestina pada 12 Desember mengatakan bahwa sesuai dengan "ketertiban keamanan" umat Kristiani Jalur Gaza diperbolehkan pergi ke luar negeri tetapi tidak ada satu pun yang diperbolehkan pergi ke Israel atau Tepi Barat --yang diduduki.
Pada Minggu kantor penghubung yang dikenal sebagai COGAT mengumumkan di Twitter bahwa direkturnya "memperluas fasilitas perjalanan bagi umat Kristiani Gaza untuk liburan Natal."
Untuk itu, kata COGAT, "izin masuk ke Yerusalem dan Tepi Barat akan dikeluarkan sesuai dengan kondisi keamanan dan tanpa memandang usia."
Gaza hanya memiliki sekitar 1.000 orang Kristen, kebanyakan dari mereka Ortodoks Yunani, dari 2 juta penduduk di jalur pantai yang sempit.
Tahun lalu Israel memberikan izin hampir 700 orang Kristen Gaza untuk bepergian ke Yerusalem, Betlehem, Nazareth dan kota suci lainnya yang menarik ribuan peziarah setiap musim liburan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Iran sebut krisis berakhir jika Israel stop operasi militer
Jumat, 19 April 2024 12:33
Drama berbalas serang Israel-Iran dan skenario konflik selanjutnya
Jumat, 19 April 2024 12:23
Bapanas optimalkan serap pangan cegah gejolak global
Jumat, 19 April 2024 7:06
Indonesia tak ingin melihat eskalasi konflik di Timur Tengah
Kamis, 18 April 2024 16:57
Kondisi WNI aman pascakonflik Iran-Israel
Kamis, 18 April 2024 12:19
Menjaga daya tahan perbankan domestik di tengah tensi geopolitik dunia naik
Kamis, 18 April 2024 8:51
Israel akui ribuan tentaranya terluka dan gangguan psikologis
Kamis, 18 April 2024 5:51
Desa Israel diserang Hizbullah
Kamis, 18 April 2024 5:20