Sehektar padi siap panen di Kota Mataram rebah akibat angin kencang

id padi,mataram,rebah,distan

Sehektar padi siap panen di Kota Mataram rebah akibat angin kencang

Akibat angin kencang padi petani Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, siap panen rebah akibat hujan dan angin kencang yang terjadi selama sepekan terakhir. (Foto: ANTARA News/Nirkomala.ist)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat satu hektare padi siap panen rebah akibat hujan lebat disertai angin kencang yang melanda kota ini selama sepekan terakhir.

"Sehektar padi siap panen yang rebah tersebut tersebar di beberapa titik pada Kelurahan Petemon II dan Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, usia tanam  padi petani tersebut sekitar 89 hari dan dijadwalkan dalam waktu kurang dua minggu akan panen.

"Berdasarkan hasil cek lapangan yang dilakukan oleh para penyuluh menyebutkan, kondisi itu masih bisa dipanen," katanya.     

Akan tetapi, sambungnya, kendati padi yang kondisi rebah karena guyuran hujan dan tersapu angin masih bisa dipanen, pihaknya khawatir apabila kembali turun hujan deras yang menyebabkan bulir padi akan terendam.

Kondisi ini bisa dimainkan oleh para pengepul untuk melakukan penawaran dan menurunkan harga beli padi. Karenanya diharapkan petani tidak menjual padi, tetapi menjual gabah agar harga bisa lebih baik.

Sementara menyinggung tentang kondisi padi petani pada titik-titik lainnya, Mutawalli mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan areal sawah petani yang terendam akibat curah hujan tinggi dan lama.

Sebagian petani kota saat ini baru melakukan tanam sekitar satu minggu hingga dua minggu, sehingga saat usia itu padi masih membutuhkan banyak air sehingga hujan deras tidak terlalu berpengaruh.

"Selama irigasi berfungsi baik dan air bisa terus mengalir tidak masalah, yang susah kalau terendam," katanya.

Mutawalli menambahkan, luas areal tanam di Kota Mataram ditargetkan mencapai 300-600 hektare per bulan. Di bulan November 2019, target luas tanam 340 hektare bisa mencapai 400 hektare.

"Persentase tanam di akhir Desember 2019 bersamaan dengan masuknya musim hujan, terus meningkat, meskipun proses tanamnya tidak serentak," katanya.