Kementerian PUPR menyambung jembatan putus di Lombok Utara

id Kementerian PUPR,Lombok Utara,Jembatan Putus

Kementerian PUPR menyambung jembatan putus di Lombok Utara

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IX Nusa Tenggara Barat mengoperasikan satu unit alat berat untuk menyambung kembali jembatan sementara yang terputus akibat banjir di Desa Tampes, Lombok Utara, Kamis (2/1/2019). (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IX Nusa Tenggara Barat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ,sedang menyambung jembatan darurat yang terputus akibat banjir di Desa Tampes, Lombok Utara, pada Rabu (1/1/2019).

"Kemarin terjadi banjir sehingga jembatan sementara yang ada terputus di bagian sisi barat," kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IX Nusa Tenggara Barat Nusakti Yasa Wedha, saat meninjau proses pengerjaan penyambungan jembatan sementara di Desa Tampes, Lombok Utara, Kamis.

Jembatan sementara yang terbuat dari rangka beton tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan Kabupaten Lombok Utara dengan Kabupaten Lombok Timur. Jembatan tersebut juga menjadi salah satu penghubung ke objek wisata lingkar desa Gunung Rinjani di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur.

Ia mengatakan jembatan sementara tersebut dibangun pada Mei 2019 untuk memperlancar aktivitas warga, sambil menunggu proses pembangunan jembatan utama selesai.

Namun, bagian sisi barat jembatan sementara tersebut terputus karena tidak mampu menahan beban derasnya banjir kiriman dari atas pegunungan yang membawa sampah dan pepohonan serta material bebatuan.

Nusakti mengaku sudah memprediksi akan terjadinya hal tersebut, sehingga sudah menyiapkan langkah jangka menengah berupa pembangunan jembatan bailey dari rangka baja.

"Jembatan bailey tersebut juga sifatnya darurat atau sementara sampai proses pembangunan jembatan utama selesai," ujarnya.

Ia menargetkan proses penyambungan badan jembatan sementara yang terbuat dari beton tersebut berlangsung selama dua hari, sedangkan pembangunan jembatan bailey ditargetkan rampung maksimal satu bulan.

Pihaknya masih menunggu kedatangan beberapa material jembatan bailey yang belum lengkap. Material tersebut didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur.

Nusakti juga mengharapkan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara membantu dalam hal penyelesaian masalah penggunaan lahan milik warga yang akan digunakan untuk membangun jembatan bailey.

"Mohon pemerintah daerah membantu dari sisi penyediaan lahan, kami yang menyiapkan konstruksi," katanya.