Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar apel bersama siaga bencana Tahun 2020 yang diikuti oleh ratusan personel tim gabungan kesiapsiagaan bencana, termasuk jajaran TNI/Polri, sebagai upaya pengurangan risiko bencana.
Apel bersama siaga bencana yang berlangsung di Lapangan Sangkareang itu dipimpin oleh Wali Kota Mataram Ahyar Abduh di Mataram, Rabu.
Dalam kesempatan itu wali kota mengatakan, curah hujan di Kota Mataram saat ini memasuki intensitas yang cukup tinggi dan masih terus berlangsung sehingga membutuhkan kesiapsiagaan semua pihak akan kemungkinan timbulnya bencana ataupun dampak dari perubahan cuaca itu sendiri.
"Karenanya, kegiatan ini sebagai salah satu upaya pengurangan risiko bencana, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah," katanya.
Dikatakan, hal itu relevan apabila dikaitkan dengan fungsi pemerintah, yaitu memberikan perlindungan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya melakukan upaya mengurangi dampak terhadap risiko bencana.
Apalagi, Kota Mataram sendiri memiliki enam dari sepuluh jenis bencana yaitu banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran permukiman, gelombang pantai, abrasi, serta rawan konflik sosial.
"Untuk itulah, dengan apel bersama siaga bencana yang hari ini kita gelar, kita semua bisa memaksimalkan persiapan dan antisipasi guna meminimalisir dampak yang mungkin timbul dari peristiwa alam yang kita hadapi," katanya.
Di sisi lain, wali kota berharap masyarakat memiliki pemahaman lebih tinggi dan meningkat kesadarannya akan mitigasi berbagai bentuk bencana, karena meskipun bencana tidak bisa dihindari, namun masyarakat bisa minimalisir dampaknya.
"Insya Allah, dengan kerja sama dan koordinasi yang baik, kita bisa lebih siap menghadapi kemungkinan timbulnya bencana di kota ini," katanya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor menambahkan, mengatakan, kegiatan apel bersama siaga bencana ini dalam upaya kesiapsiagan menghadapi siaga darurat di wilayah se Nusa Tenggara Barat, yang telah ditetapkan.
"Siaga darurat telah ditetapkan sejak 12 Desember 2019 sampai 31 Maret 2020. Terutama untuk antisipasi bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," katanya.
Beberapa dinas/instansi yang ikut serta dalam apel bersama siaga bencana antara lain, Satpol PP, Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Satgas Disperkim, PUPR, Dinas Sosial, Damkar, Tagana, mahasiswa dan pamswakarsa serta sejumlah kompoten terkait lainnya. Masing-masing dinas/instansi juga membawa peralatan dan kendaraan operasionalnya.
"Ini artinya, kita siap siaga untuk bergerak bersama dalam rangka mengurangi risiko yang akan terjadi," katanya.
Berita Terkait
Apel siaga pendukung Pramono-Rano untuk kawal PTS
Rabu, 20 November 2024 4:47
Pemkot Mataram menggelar apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi
Rabu, 6 November 2024 18:25
Jokowi pimpin apel pengamanan pelantikan Prabowo-Gibran di Mako Brimob
Senin, 14 Oktober 2024 12:41
Presiden Jokowi anugerahi tanda kehormatan tujuh satuan kerja di lingkup Polri
Senin, 14 Oktober 2024 12:39
PLN gelar apel siaga kelistrikan MotoGP Mandalika 2024
Kamis, 26 September 2024 20:27
Pengamat: Kecil kemungkinan Jokowi gabung Gerindra
Minggu, 1 September 2024 17:22
Jokowi doakan Prabowo bawa Indonesia mencapai kemajuan dan kemakmuran
Minggu, 1 September 2024 7:01
Presiden Jokowi senang dan gembira hadir perdana acara internal Gerindra
Sabtu, 31 Agustus 2024 21:58