Demokrat siap mengambil alih usung Husni Jibril maju Pilkada Sumbawa

id Demokrat,Demokrat NTB,Pilkada Sumbawa 2020,Bupati Husni Jibril,Mahalli Fikri,NTB,Pilkada Serentak 2020

Demokrat siap mengambil alih usung Husni Jibril maju Pilkada Sumbawa

Ketua DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH. Mahalli Fikri. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat menyatakan kesiapannya mengambil alih untuk menjadi pengusung utama bupati petahana H. Husni Jibril maju di Pilkada Sumbawa 2020.

"Selama Pak Husni Jibril mau maju kembali, Demokrat siap menjadi pengusung utama di Pilkada Sumbawa," kata Ketua DPD Demokrat NTB, TGH. Mahalli Fikri di Mataram, Rabu.

Mahalli menegaskan, bila itu terjadi pihaknya tidak akan memberikan syarat apapun kepada Husni Jibril untuk harus masuk Partai Demokrat jika dirinya mau maju melalui partai berlambang Mercy tersebut.

"Bagi kami kalau Husni mau, tidak mesti dia berjaket biru. Itu cara-cara lama yang harus kita tinggalkan. Keberpihakan Demokrat terhadap Husni Jibril itu, keberpihakan terhadap masyarakat Sumbawa," ujarnya.

Menurut anggota DPRD NTB itu, bagi partai Demokrat, bupati petahana Husni Jibril masih yang terbaik, artinya selama hampir lima tahun kepemimpinannya banyak keberhasilan yang telah diraih dalam membangun Kabupaten Sumbawa.

"Beliau itu sudah membuktikan jadi pemimpin yang banyak menorehkan prestasi, sehingga menurut Demokrat untuk kebaikan Sumbawa dan masyarakat Sumbawa perlu Pak Husni Jibril ini diberikan kesempatan satu periode lagi," tegas Mahalli.

Karena itu, kata Mahalli, pihaknya akan bekerja maksimal dan meyakinkan serta mengajak masyarakat Sumbawa untuk memilih Husni Jibril kalau kader PDIP itu tetap mau maju di Pilkada Sumbawa September mendatang.

Disinggung, terkait alasan kesehatan Husni, sehingga bupati petahana satu periode itu akhirnya di depak oleh PDIP. Mahalli menegaskan bahwa hal tersebut merupakan ranah KPU yang nantinya akan menentukan pada saat pendaftaran. Terpenting bagi Demokrat saat ini, adalah Huni Jibril terpilih menjadi bupati kembali.

"Biar nanti urusan KPUD yang menentukan dia sehat atau tidak," tegas anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara tersebut.

Selain itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al Kamal, Narmada, Lombok Barat tersebut, juga tidak mempersoalkan latar belakang Husni Jibril yang notabenenya adalah kader PDIP.

"Tidak ada masalah, karena dari rahim ibunya Husni Jibril itu sudah PDIP," ucap Mahalli. Seraya menambahkan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Husni Jibril sejak lama bahwa Demokrat siap mendukungnya bila ingin maju kembali di Pilkada Sumbawa.

Terkait, elektabilitas Husni yang dinilai jeblok oleh PDIP, Mahalli menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Sebab, bagi Demokrat elektabilitas Husni Jibril masih yang terbaik diantara sejumlah bakal calon yang akan maju di Pilkada Sumbawa.

"Itukan versi PDIP, versi Demokrat kan lain, kalau elektabilitas Husni masih yang terbaik," katanya.

Lebih lanjut, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD NTB ini, menyatakan jika Husni Jibril serius ingin maju dan menggunakan Demokrat, pihaknya meminta kepada Husni untuk mencari partai koalisi. Sebab, secara persyaratan kursi Demokrat hanya lima kursi, masih kurang empat kursi lagi dari sembilan kursi yang dipersyaratkan sebagai bakal calon kepala daerah.

"Kita serahkan Husni mencari parpol. Demokrat itu dimanapun tidak punya kekuatan mengusung, karena itu harus berkoalisi. Dan soal koalisi ini kita serahkan kepada calon yang mencari," tegas Mahalli.

Sebelumnya, DPD PDIP NTB secara resmi memutuskan tidak mengusung bupati petahana H. Husni Jibril sebagai bakal calon bupati di Pilkada Kabupaten Sumbawa.

Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat menegaskan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa karena PDIP tak lagi mengusung H. Husni Jibril maju sebagai bakal calon bupati Sumbawa.

"Kami DPD dan DPC kabupaten Sumbawa memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumbawa, kalau dalam Pilkada mendatang tidak lagi mencalonkan Husni Jibril sebagai bakal calon bupati dari PDIP," kata Rachmat.

Ia menjelaskan, keputusan tak mencalonkan lagi Husni Jibril sebagai bakal calon bupati tersebut, lantaran kader PDIP itu, sering menderita sakit sehingga selama hampir lima tahun memimpin, roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Sumbawa tidak berjalan maksimal.

"Kami harus realistis melihat semua ini. Karena banyak keluhan masyarakat yang disampaikan kepada kami tidak puas atas kinerjanya, karena beliau sering sakit. Lebih banyak kontrol sakit daripada berada di Sumbawa," katanya.