Bakesbangpol Mataram menyasar pemilih pemula sosialisasi pilkada

id pemilih,pemula,mataram

Bakesbangpol Mataram menyasar pemilih pemula sosialisasi pilkada

Dokumen: Kegiatan sosialisasi pemilih pemula kepada pelajar dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA News/Nirkomala.ist)

Mataram (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menyasar ratusan pemilih pemula dari kalangan pelajar tingkat SMA dan SMK se-Kota Mataram, untuk mengikuti kegiatan sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah Kota Mataram 2020.

"Pelajar yang kita libatkan sebanyak 200 orang, dengan ketentuan masing-masing sekolah diwakilkan 10 siswa. Pelaksanaannya kami rencanakan Februari 2020, di aula lantai tiga kantor wali kota," kata Kepala Bakesbangpol Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Jumat.

Kegiatan sosialisasi kepada pemilih pemula itu, dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi jumlah pemilih serta menekan angka golongan putih (golput) pada Pilkada Kota Mataram yang akan dilaksanakan 23 September 2020.

Seperti halnya yang telah dilaksanakan ketika pelaksanaan Pemilu Presiden 2019, tingkat partisipasi pemilih di Kota Mataram melampaui target yang ditetapkan sebesar 77,5 persen, realisasi 82 persen dan 20 persen diantaranya merupakan pemilih pemula.

"Karena itulah, kami berharap melalui kegiatan ini para pemilih pemula bisa memberikan hak demokrasinya dengan baik dan benar. Di sekolah memang ada pelajaran PPKN, tapi siswa butuh praktek agar bisa lebih mengerti tentang pilkada dan tata cara pencoblosan serta suara sah," katanya.

Karenanya, dalam kegiatan sosialisasi Pilkada 2020, Bakesbangpol akan melibatkan pemateri dari KPU dan akademisi agar para peserta bisa mendapatkan informasi yang jelas dan benar terhadap proses pilkada.

"Materi yang akan disampaikan nanti antara lain, syarat pemilih, tata cara penyaluran suara, suara sah dan tidak sah, serta aturan-aturan lainnya dalam pelaksanaan pilkada," kata Rudi.

Di sisi lain, sambungnya, sebanyak 200 orang siswa yang sudah mengikuti sosialisasi, diharapkan bisa menularkannya ke teman sebayanya sebagai salah satu bentuk dukungan untuk meningkatkan partisipasi pemilih.

"Kami tentu tidak bisa memberikan sosialisasi kepada pemilih pemula semuanya, karena keterbatasan anggaran," katanya.