Disnaker Mataram menunggu informasi program kartu pra-kerja

id Disnake,mataram,pra kerja

Disnaker Mataram menunggu informasi program kartu pra-kerja

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram Hariadi. (Foto: ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih menunggu informasi resmi terkait kartu pra-kerja yang menjadi salah satu program pemerintah dalam rangka program pelatihan dan pembinaan warga negara Indonesia yang belum memiliki keterampilan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Hariadi di Mataram, Jumat mengakui informasi resmi dari pemerintah provinsi dan pusat sampai terhadap program kartu pra-kerja saat ini belum ada.

"Dengan demikian, kami juga belum bisa melaksanakan berbagai tahapan persiapan, termasuk untuk pendataan calon sasaran," katanya kepada sejumlah wartawan.

Karena itu untuk pelaksanaan kartu pra-kerja, kata Hariadi, pihaknya masih mencari informasi dan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dia mengakui, sampai sekarang pihaknya belum bisa berkoordinasi dengan provinsi karena beberapa pekan terakhir masih fokus menangani puluhan calon tenaga kerja wanita (TKW) yang batal berangkat dan dipulangkan, termasuk ada lima warga Kota Mataram.

"Saat penerimaan TKW yang dipulangkan Kamis (16/1) kemarin, saya bertemu dengan Kepala Disnaker Provinsi tapi kami tidak sempat membahas masalah kartu pra kerja karena fokus ke masalah TKW," katanya.

Terkait dengan itu, setelah proses pemulangan calon TKW ilegal selesai, pihaknya segera mencari informasi tentang kartu pra kerja, agar berbagai sayarat dan calon sasaran bisa segera disiapkan.

"Kita juga harus tahu berapa kuota yang akan dikasi tahun ini, agar berbagai data bisa kami persiapkan," katanya.

Namun, tambahnya, berdasarkan informasi yang beredar di media masa kartu pra kerja itu, diberikan bagi anak-anak muda yang baru tamat dari sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau lulusan perguruan tinggi yang akan mencari kerja.

"Melalui kartu ini, para lulusan sekolah bisa mendapatkan program pelatihan keterampilan atau 'vocational training'. Untuk jelasnya, kita tunggu petunjuk teknis dan pelaksanaan dari pemerintah," ujarnya.