Menteri Edhy siap berkolaborasi meningkatkan budidaya perikanan

id menteri edhy,kkp kolaborasi,budidaya perikanan,pakan ikan

Menteri Edhy siap berkolaborasi meningkatkan budidaya perikanan

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. ANTARA/M Razi Rahman

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan siap untuk berkolaborasi dengan pihak mana pun dalam rangka meningkatkan sektor budidaya perikanan seperti yang telah diarahkan oleh Presiden Joko Widodo.

Menteri Edhy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengemukakan siap bekerjasama dengan lintas instansi dan lembaga, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemda, serta Perhutani.

Dari sisi permodalan, ujar dia, KKP menggandeng perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pihaknya pun siap melakukan pendampingan bagi masyarakat yang akan terjun ke sektor ini.

"Kami dampingi (ke perbankan). Asal niatnya untuk produktivitas," ujarnya.

Di sisi lain, masih menurut dia, pakan juga menjadi perhatian KKP karena selama ini, salah satu kendala pembudidayaan ikan adalah mahalnya harga pakan.

Ia bersama jajaran sedang menggodok pengembangan pakan alternatif berupa maggot (black soldier fly), antara lain karena harga maggot jauh lebih murah dibanding pakan konvensional, bernutrisi tinggi, dan dapat mengurangi sampah organik.

"Maggot ini lebih hemat, karena per 0,8 kg-nya bisa untuk 1 kg ikan/udang. Sedangkan pakan biasa butuh 2 kg," ujarnya.

Terkait pakan, sebelumnya, KKP bersama-sama dengan Organisasi PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO) meningkatkan kerja sama mendorong inovasi penggunaan pakan alternatif untuk budidaya ikan menggunakan maggot.

"Maggot ini memakan sayuran, limbah rumah tangga, limbah restoran, dia bisa mengurai sampah organik," kata Menteri Edhy saat menerima perwakilan FAO, Stephen Rudgard, di Gedung Mina Bahari IV, KKP, Jakarta, Senin (13/1).

Menteri Edhy memaparkan, maggot adalah serangga pemakan bahan organik, sehingga protein serangga ini berkualitas tinggi dan menjadi sumber protein yang baik bagi ikan.

Menurut dia, inovasi penggunaan pakan alternatif dengan memanfaatkan limbah rumah tangga dan restoran untuk memproduksi maggot ini telah dikembangkan sekelompok warga di Kabupaten Garut.

"Inovasi penggunaan pakan ikan alternatif semacam ini harus kita dukung," kata Menteri Kelautan dan Perikanan RI.

Sementara itu, Stephen Rudgard mengatakan, FAO akan mendukung pemerintah Indonesia sesuai dengan perannya untuk mengembangkan program perikanan Indonesia, termasuk berbagi pengetahuan dan akses teknologi dan praktik yang baik termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Stephen Rudgard juga memaparkan ruang lingkup kegiatan kerja sama yang ditangani oleh FAO Indonesia bersama KKP antara lain pengembangan pengelolaan perairan umum daratan yaitu pengembangan budidaya spesies belida, arwana dan sidat.

Kemudian, pengelolaan perikanan tangkap berdasarkan prinsip Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM), peningkatan penanganan dan pengendalian penyakit ikan, dengan mengembangkan antimicrobial resistance, rantai nilai produk perikanan dengan peningkatan ketelusuran produk perikanan dan sertifikasi produk perikanan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor perikanan.