Willgo Dukung Maulana Syaikh Dijadikan Nama Bandara

id Willgo Zainar

Willgo Dukung Maulana Syaikh Dijadikan Nama Bandara

"Saya mendukung bila Bandara International Lombok berganti nama beliau, sebagaimana bandara lainnya di Indonesia, yang umum menggunakan nama pahlawan yang berasal dari daerah"
Mataram (Antara NTB) - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat H Willgo Zainar mendukung Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau Maulana Syaikh dijadikan nama bandara yang ada di Pulau Lombok.

"Saya mendukung bila Bandara International Lombok berganti nama beliau, sebagaimana bandara lainnya di Indonesia, yang umum menggunakan nama pahlawan yang berasal dari daerah," kata Willgo ketika dihubungi di Mataram, Kamis.

Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari Nusa Tengara Barat (NTB) dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017, bersama dengan Almarhum Laksamana Malahayati dari Aceh, Almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepri dan Lafran Pane dari DI Yogyakarta.

Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Kamis, menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Sebagai wakil rakyat asal NTB, Willgo mengaku sangat mendukung dan ikut bersyukur atas gelar pahlawan yang diterima Maulana Syaikh, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan kepahlawanannya.

Ia juga berterima kasih kepada pemerintah yang telah menobatkan sosok ulama kharismatik itu sebagai seorang pahlawan karena membangun dunia pendidikan sambil berdakwah.

"Sudah selayaknya menjadi kehormatan dan kebanggaan masyarakat NTB bila ada salah satu tokoh kita diakui sebagai Pahlawan Nasional," ujarnya.

Terkait dengan pernyataan salah satu politisi yang duduk sebagai anggota DPRD NTB yang menyatakan bahwa pemberian gelar pahlawan tersebut bernuansa politis, Willgo mengaku kecewa dan menyesalkan pernyataan tersebut.

"Saya sangat kecewa dan menyesalkan pernyataan rekan saya satu partai. Itu tidak benar dan itu pendapat pribadi. Pernyataan tersebut harus diluruskan dan mungkin partai akan meminta klarifikasi dari yang bersangkutan," ucapnya.

Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dilahirkan di Bermi, Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB, pada 17 Rabiul Awwal 1316 Hijriyah bertepatan dengan 5 Agustus 1898 Masehi.

Kakek dari Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi itu meninggal dunia di tanah kelahirannya pada 21 Oktober 1997 ketika berusia 99 tahun.

Ulama kharismatis itu merupakan pendiri Nahdlatul Wathan (NW), organisasi massa Islam terbesar di provinsi tersebut.

Maulana Syaikh telah membangun banyak pondok pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan lainnya. Sepanjang hidupnya berjuang memberikan bekal pendidikan kepada anak-anak muda pada zamannya. ***4***

(T.KR-WLD/B/S023/S023) 09-11-2017 20:20:20