Persatuan tidak otomatis ada. Persatuan harus diusahakan. Persatuan harus diperjuangkan. Persatuan harus diraih bersama-sama, tutur Anies
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi penghargaan pada lima Aparatur Sipil Negara (ASN) dan dua instansi di lingkungannya beriringan dengan upacara bendera memperingati HUT ke-74 RI di Pulau D Reklamasi, Jakarta, Sabtu.

Penghargaan tersebut diberikan secara simbolis pada lima Aparatur Sipil Negara (ASN) serta dua instansi, sebagai apresiasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas kerja keras mereka yang turut mendukung visi Jakarta untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Mari bersama isi kemerdekaan ini dengan peran nyata mewujudkan kemandirian, terus memperkuat persatuan dan kesatuan, meningkat kualitas pribadi dan daya saing, sehingga bangsa Indonesia khususnya masyarakat DKI Jakarta menjadi warga yang maju, berdaya saing di daerah global," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Untuk menjadikan Indonesia maju, Anies mengajak agar semua pihak melakukan peningkatan kualitas manusia, peningkatan kebudayaan riset untuk menghasilkan inovasi untuk menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas manusia, dan meningkatkan daya saing bangsa.

Baca juga: Anies harap HUT Ke-74 RI jadi pendorong peningkatan SDM di Jakarta

"Saudara-saudara semua yang saya hormati, di balik setiap kegiatan, di balik setiap karya, ada gagasan. Di balik setiap kegiatan, ada pesan bahwa kota ini bukan dibangun oleh pemerintah saja, melainkan dibangun bersama oleh seluruh unsur masyarakat. Oleh karena itu, hasil pembangunan yang sudah kita capai harus kita pelihara bersama, agar nilai manfaatnya maksimal, serta memberikan kualitas hidup kita yang lebih baik," ucap Anies.

Selain itu, Anies juga menekankan agar persatuan Indonesia dijaga dan masyarakat harus menanggapi perbedaan yang alamiah dan historis, baik sifatnya geografis, sosial, etnis, maupun agama, dengan pikiran dan hati yang jernih serta bijak.

"Indonesia adalah negara besar. Walaupun berbeda, kita semua memiliki satu tekad dan tujuan yang sama. Menyatukan yang berbeda hanya dapat terlaksana apabila ada toleransi, bila tidak memperlebar perbedaan, menjaga persamaan berbagai ikatan darah sebangsa dan se-Tanah Air dalam bingkai NKRI dan ideologi Pancasila," ucapnya.

"Perbedaan adalah alamiah, bawaan yang amat manusiawi, ada sepanjang masa. Tetapi persatuan dan kebersamaan adalah hasil usaha. Persatuan tidak otomatis ada. Persatuan harus diusahakan. Persatuan harus diperjuangkan. Persatuan harus diraih bersama-sama," tutur Anies menambahkan.

Baca juga: Irup di Pulau Reklamasi, Anies ingatkan cerita keberagaman Jakarta

Adapun penghargaan dari Pemprov DKI Jakarta tersebut diberikan pada Agung Pujo Winarko dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dan Ahmad Ghiffari dari Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Lalu ada Irfan dari Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta; Andrie Yuswanto daru Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta; Perawat Sri Rahayu dari Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Kota Administrasi Jakarta Timur atau Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Salah sebut usia Indonesia warnai upacara di Pulau Reklamasi

Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga memberi penghargaan pada peraih penghargaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) kategori Pemenang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 dalam kegiatan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional Tahun 2019 pada:

1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta (Satuan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kelurahan Cipedak), dengan Inovasi Dukcapil Online Simas Gesit;

2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta, dengan Inovasi Telepon dalam Kedarutan 112.

Pemprov DKI Jakarta diketahui melaksanakan upacara bendera di Pulau D Reklamasi yang diberi nama Pantai Maju ini. Upacara itu diikuti oleh semua jajaran pegawai Pemprov DKI yang jumlahnya mencapai 4.000 orang.

Pemilihan lokasi tersebut kata Anies adalah sebagai simbol bahwa lahan itu milik negara bukan milik swasta dan bukanlah kawasan eksklusif.

"Untuk menyimbolkan kepemilikan negara, bukan milik pribadi, maka kita menyelenggarakan upacara di sana," kata Anies usai Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/8).

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019