Jakarta (ANTARA) - TNI dan Polri masih berupaya mengendalikan situasi keamanan di Papua pascaterjadinya kericuhan di beberapa wilayah di Papua.

"Aparat masih bekerja semaksimal mungkin untuk mengendalikan situasi keamanan di sana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Sejumlah gedung yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Jayapura
Baca juga: Demo di Jayapura, sebagian masyarakat bermalam di Lantamal X


Pada Rabu (28/8) dan Kamis terjadi aksi demo yang berakhir anarkis di Deiyai dan Jayapura.

"Pagi tadi (aksi massa) di Sentani, kemudian mereka menuju Jayapura," katanya.

Dedi menyebut, polanya sama seperti kericuhan di Deiyai, yakni unjuk rasa yang awalnya damai kemudian ditunggangi oleh sekelompok provokator.

Beberapa fasilitas umum yang rusak akibat aksi massa diantaranya pembobolan dan perusakan Lapas Abepura, pembakaran Polsek Jayapura Selatan, perusakan dan pembakaran pertokoan PTC di Jayapura Selatan, perusakan beberapa mobil dinas TNI-Polri, perusakan beberapa mobil pribadi dan pembakaran belakang kantor MRP.

Baca juga: Kondisi Jayapura mulai kondusif pascademo rusuh
Baca juga: Rusuh Jayapura, aparat keamanan halau massa dengan gas air mata


"Jaringan komunikasi sementara di sebagian wilayah terputus," kata Dedi.

Hingga saat ini, tercatat ada tiga korban meninggal dunia (satu TNI dan dua warga) akibat kericuhan di Deiyai. Selain itu dua anggota TNI dan tiga polisi luka-luka terkena busur panah.

Sementara ada tidaknya korban dalam peristiwa demo anarkis di Jayapura, belum diketahui.

"Sampai saat ini, belum ada laporan, hanya ada properti dan fasilitas publik yang dirusak," katanya. 
Baca juga: Unjuk rasa di Jayapura, Telkom amankan aset dan layananBaca juga: Aparat keamanan pasang kawat berduri di obyek vital Jayapura

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019