Anjing ini semua kita beli dari Belanda, karena di sana ada pusat pelatihannya dan sudah dilatih. Kemudian anjing ini akan kita perbantukan untuk pemerintah Indonesia."
Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung berusaha keras melacak para pelaku penyelundupan satwa liar dengan menggunakan anjing pelacak milik Jaringan Bantuan Satwa Nusantara Sumatera Wildlife Center (JAN SWC).

"Selama ini anjing digunakan untuk melacak jaringan narkotika dan teroris. Tapi sekarang sudah bisa menggunakan anjing untuk melacak para pelaku penyelundupan satwa dilindungi," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Bandarlampung, Jumat.

Baca juga: Tim anjing pelacak dikerahkan di lokasi ledakan

Baca juga: Anjing pelacak temukan 19 jenazah korban banjir di Sentani

Baca juga: Anjing pelacak dikerahkan sterilkan arena Debat Capres


Dia melanjutkan, anjing pelacak yang akan membantu kepolisian itu telah dilatih oleh JAN SWC yang berada di Kalianda, Lampung Selatan.

Menurutnya, banyak yang memelihara satwa langka padahal sudah jelas dilarang oleh undang-undang.

"Untuk itu mari kita bekerja sama untuk menindak tindak kejahatan yang ada di Lampung, khususnya di Pelabuhan Bakauheni tempat para penyelundupan menyeberang," kata dia.

Koordinator Program Anjing Dekteksi Satwa Liar Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia, Ahmad Faisal mengatakan pihaknya memiliki enam ekor anjing yang siap membantu pemerintah Indonesia.

Tidak hanya pihak kepolisian, anjing tersebut bisa digunakan untuk membantu instansi terkait dalam pemberantasan penyelundupan satwa liar ilegal seperti kepolisian, bea dan cukai, Balai Karantina, otoritas bandara, dan otoritas pelabuhan.

"Anjing ini sudah berada satu tahun lebih, jadi seperti instansi di luar Lampung yang akan pakai juga bisa saja. Hanya saja program ini sedang diujicobakan di Lampung dan DKI Jakarta karena ini program pertama kalinya," katanya.

Dia menambahkan enam anjing pelacak yang siap membantu pemerintah Indonesia tersebut diantaranya anjing jenis Hungarian Pointer tiga ekor, Cocker Spaniels dua ekor, dan Labrador-mixed satu ekor.

"Anjing ini semua kita beli dari Belanda, karena di sana ada pusat pelatihannya dan sudah dilatih. Kemudian anjing ini akan kita perbantukan untuk pemerintah Indonesia," katanya lagi.

Pewarta: Hisar Sitanggang/Damiri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019