Dari penuturan Ibu Martina anak-anak ini lebih memilih ke kebun untuk menanam jagung ketimbang ke sekolah
Manokwari (ANTARA) - Prajurit TNI Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Masni Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, mendorong anak-anak dari masyarakat suku adat untuk rajin ke sekolah.

"Kemarin kami berkunjung ke rumah-rumah warga di Kampung Ingkomu Distrik Masni. Itu kami lakukan setelah mendapat informasi bahwa banyak anak-anak yang tidak masuk sekolah," kata Babinsa Masnu, Sersan Satu (Sertu) Gani Hasan di Manokwari, Minggu.

Menurutnya, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) masih menjadi persoalan bagi Manokwari. Kegiatan yang dilakukan Babinsa untuk mendorong sekaligus mendorong kesadaran masyarakat terhadap pendidikan.

"Anak-anak kita ke depan akan dihadapkan dengan berbagai tantangan. Globalisasi teknologi sudah mulai menyentuh berbagai sektor, sehingga kalau anak-anak tidak dipersiapkan mereka akan tergilas," ujarnya.

Baca juga: Ratusan prajurit TNI perbaiki sekolah di Sorong

Baca juga: Tambahan dua bus sekolah diberikan kepada Kabupaten Wondama-Papua Barat


Gani mengemukakan, dari kegiatan kunjungan ke kampung itu, ia berdiskusi langsung dengan beberapa warga di Kampung Ingkomu, di antaranya seorang ibu rumah tangga bernama Martina.

"Dari penuturan Ibu Martina anak-anak ini lebih memilih ke kebun untuk menanam jagung ketimbang ke sekolah. Ini kan memprihatinkan, artinya bahwa anak-anak belum punya kesadaran tentang pentingnya sekolah," katanya.

Ia pun berharap para orang tua di kampung ini terus memberi penyadaran kepada anak-anak bahwa urusan mencari nafkah merupakan tanggung jawab orang tua. Sedangkan tugas anak adalah sekolah dan belajar.

"Setelah pulang sekolah barulah anak membantu orang tua di kebun. Dulu kami seperti itu, pagi sekolah setelah pulang pergi ke ladang membantu orang tua," ujarnya.

Ia menambahkan Babinsa Masni akan terus mengunjungi warga.

Selain itu, juga membantu warga dengan kunjungan  untuk menyerap berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, demiian Gani Hasan.

Baca juga: Pelajar di Manokwari sudah masuk sekolah, tetapi belum optimal

Baca juga: Bupati Manokwari akan bebaskan biaya pendaftaran sekolah

Baca juga: Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat kekurangan guru

Pewarta: Toyiban
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019