Jakarta (ANTARA) - Dengan mengenakan batik, sejumlah perempuan yang menamakan diri Srikandi Milenial melakukan aksi menolak Perppu KPK.

Aksinya bertepatan dengan Hari Batik Nasional pada Rabu.

Dengan menggunakan kain batik yang dililitkan pada bagian bawah dan mengenakan kaos berwarna putih, Srikandi Milenial bersama aliansi Masyarakat Penegak Demokrasi (MPD) memenuhi silang Monas.

“Ini adalah aksi untuk mendukung setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Jika ada orang yang tidak setuju, ada langkah yang perlu ditempuh bukan dengan kekerasan apalagi berhadapan dengan aparat Kepolisian,” ujar seorang orator dari atas mobil pengeras suara.

Baca juga: MPD dukung pimpinan KPK periode 2019-2024 segera dilantik
Baca juga: Srikandi Milenial lakukan koreografi "Merah Putih" dalam aksi damai


MPD juga meminta agar masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk dalam menyampaikan aspirasi.

Perwakilan Srikandi Milenial juga meminta presiden untuk tidak mengeluarkan Perppu KPK.

“RUU KPK sudah disahkan Bapak Joko Widodo. Perppu hanya dikeluarkan saat keadaan genting, melihat saat ini kondisi Indonesia tidak memerlukan itu. Untuk itu kami menolak Perppu,” ujar orator Srikandi Milenial.

Mereka juga meminta presiden untuk segera melantik pimpinan KPK yang baru.

“Presiden harus segera melantik pemimpin KPK yang baru,” kata dia.

Dalam melakukan aksi damai, selain menyanyikan lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera Merah Putih, Srikandi Milenial dan MPD juga melakukan mini konser musik dangdut.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019