Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua menggelar trauma healing atau pemulihan trauma kepada anak-anak di halaman SD YPPK Santo Stevanus, Kampung Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Rabu malam mengatakan kegiatan pemulihan trauma itu dilakukan kepada anak-anak yang terdampak kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin pekan lalu.

"Tim Trauma Healing Polda Papua melaksanakan kegiatan pemulihan trauma atau trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban kerusuhan di Kabupaten Jayawijaya, Wamena," katanya.

Baca juga: Papua Terkini - ACT siap bantu para pengungsi ingin kembali ke Wamena

Kegiatan trauma healing itu digelar pada pukul 11.30 WIT yang berlokasi di halaman SD YPPK Santo Stevanus Kampung Wouma Wamena.

"Kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang anak-anak yang berdomisili di Kampung Wouma Wamena dan kedatangan Tim Trauma Healing Polda Papua disambut hangat oleh anak-anak dan banyak permainan yang disuguhkan mulai dari bernyanyi, mendongeng, menggambar dan mewarnai serta pembagian bingkisan," kata Kamal.

Secara terpisah, Kepala Distrik Wouma Sony Matuan menyampaikan terima kasih kepada tim dari Polda Papua yang melaksanakan trauma healing dengan tujuan merangkul kembali anak-anak yang sementara ini mengalami trauma sehingga tidak berani untuk bersekolah.

"Dengan kehadiran kepolisian dari Polda Papua dan Polres Jayawijaya melalui kegiatan seperti ini dapat memulihkan psikologi anak-anak kami sehingga mau bersekolah lagi. Harapan kami kegiatan ini bisa dilakukan di tempat-tempat lainnya yang mengalami trauma pascaterjadinya aksi unras anarkis," kata Sony.

Senada itu, Mama Yosephina Molama mengaku situasi belum nyaman dan merasa tidak tenang untuk beraktivitas, namun setelah tim dari Polda datang, rasa aman dan nyaman mulai terlihat.

Baca juga: Pemkot Jayapura-warga salurkan bantuan untuk pengungsi Wamena

"Kami sekarang dapat menjalankan aktivitas seperti biasa karena tidak takut lagi berkat kehadiran Tim Polda Papua dan Polres Jayawijaya. Kami bisa pergi berkebun dan anak-anak bisa pergi bersekolah," katanya.

"Kami berharap dengan kegiatan yang singkat ini anak-anak dapat kembali bersekolah, dan semangat untuk menikmati keadaan lingkungan sekitarnya dengan bermain tanpa ada rasa takut dengan kejadian yang sudah terjadi," katanya.

Baca juga: Lanud Manuhua Biak pulangkan 349 pengungsi korban kerusuhan Wamena
Baca juga: Papua Terkini - ACT ingin bangun rumah pengungsi yang pulang ke Wamena
Baca juga: PMI kerahkan relawan bantu pengungsi korban kerusuhan Wamena

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019