Mexico City (ANTARA) - Seorang hakim Mahkamah Agung Meksiko telah mundur, kata kantor presiden pada Kamis (3/10), setelah hakim tersebut menghadapi pertanyaan mengenai kemungkinan pemeriksaan oleh unit intelijen keuangan Meksiko.

Hakim Eduardo Medina Mora (62) diangkat sebelum Presiden Enrique Pena Nieto pada 2015, dan, menurut media setempat, dijadwalkan bertugas sampai 2030.

Di bawah pemerintah terakhir, ia juga menjadi duta besar untuk Amerika Serikat, dan di bawah Presiden Felipe Calderon, menjadi jaksa agung.

Baca juga: Meksiko adili pejabat setelah 43 mahasiswa hilang pada 2014

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menerima permohonan Medina Mora untuk meletakkan jabatan dan akan mengirimnya ke Senat untuk disetujui, kata kantornya, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Tapi kantor Lopez Obrador tidak memberi perincian lebih lanjut.

Medina Mora tak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Lopez Obrador mengatakan kepada wartawan pada Juni bahwa unit intelijen keuangannya, yang menyelidiki pencucian uang dan kejahatan lain keuangan, telah menerima keterangan mengenai Medina Mora dari Pemerintah AS.

Ia tak bersedia menjelaskan apakah penyelidikan berlangsung.

Baca juga: Meksiko kembali selidiki kasus hilangnya 43 siswa

Setelah komenter Lopez Obrador pada Juni, kepala dinas intelijen keuangan mengatakan kantornya telah diminta oleh Senat untuk menganalisis transfer keuangan berkaitan dengan seorang hakim, tanpa menyebutkan nama.

Unit intelijen keuangan tak bersedia berkomentar pada Kamis.

Lopez Obrador, seorang veteran sayap-kiri yang menggusur Partai Revolusioner Institusional (PRI), yang berkuasa pimpinan Pena Nieto ketika ia memangku jabatan pada Desember, telah berikrar akan menghapuskan korupsi yang merongrong Meksiko, mulai dari atas.

Kepergian Medina Mora, yang meninggalkan 10 hakim lagi di pengadilan, tidak biasa, kata Ricardo Monreal, Ketua Senat di Gerakan Regenerasi Nasional (MORENA), dari kubu sayap-kiri --yang dipimpin presiden tersebut.

"Saya benar-benar meratapi keputusannya, tapi ia telah mempunyai kisahnya sendiri dan kebenaran untuk disampaikan," kata Monreal kepada wartawan.

Baca juga: Pembunuhan di Meksiko meningkat pada 2019

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019