Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 5.500 personel gabungan dari unsur TNI-Polri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah disiagakan untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa di wilayah Jakarta pada Senin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan 5.500 personel gabungan tersebut disiagakan hanya sebagai antisipasi unjuk rasa tidak berizin.
 
Argo mengatakan Polda Metro Jaya hingga saat ini belum menerima pemberitahuan terkait aksi unjuk rasa yang kabarnya akan digelar hari ini.

"Pemberitahuan ke Polda untuk hari ini belum ada," ujar Argo.

Baca juga: Lalu lintas di Jalan Merdeka Utara dan Barat ditutup
Baca juga: Satu unit "water canon" disiagakan di depan Istana


Meski demikian, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tetap menurunkan 315 personel. Ditlantas sudah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi adanya unjuk rasa.

"(315) Personel diturunkan untuk menjaga ketertiban lalu lintas sekaligus antisipasi demo," kata Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP M Nasir.

Sebelumnya beredar pesan berantai via aplikasi pesan instan WhathApp yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang mengatakan mahasiswa sebanyak 2.000.orang akan menggelar unjuk rasa di Gedung DPR dan Istana Merdeka pada Senin pagi.

Namun Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Muhammad Nurdiyansyah membantah kabar tersebut.

"Besok tidak ada agenda aksi dari BEM SI," kata Presiden Mahasiswa IPB itu.

Aliansi mahasiswa "Border Rakyat" juga membantah akan terlibat aksi mahasiswa di depan Gedung DPR RI dan Istana Kepresidenan pada Senin.

"Aksi turun ke lapangan besok tidak ada," kata salah satu perwakilan "Border Rakyat" Azhar Abdillah dalam konperensi pers yang di Gedung YLBHI, Jakarta Pusat, Minggu (13/10).

Azhar mengatakan hal tersebut ketika ditanyai mengenai pesan yang beredar di media sosial terkait rencana aksi mahasiswa di depan TVRI dan samping Gedung Manggala Wana Bakti.

Azhar mengatakan, Presiden Mahasiswa Universitas Indonesia dan Presiden Universitas Trisakti pun mengonfirmasi tidak ada koordinasi antar-BEM terkait rencana aksi 14 Oktober.
Baca juga: Turis Jerman berwisata melihat Monas

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019