Jangan hanya menyuruh siswa agar tepat waktu dan disiplin, sementara guru-gurunya tidak menjalankannya. Masih ada guru yang telat dan tak disiplin. Aturan itu dibuat untuk dijalankan secara bersama-sama.
Pangkalan Bun (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran memberikan kesempatan kepada pelajar untuk menjadi Gubernur selama 10 menit, saat melakukan pertemuan dengan Sekolah Menengah Atas sederajat yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara di SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, Senin.

Siswa SMA Negeri 2 Pangkalan Bun Priliani Manda saat diberi kesempatan menjadi Gubernur Kalteng selama 10 menit pun memerintahkan para guru agar tidak hanya menuntut pelajar mematuhi dan melaksanakan aturan yang telah dibuat.

"Jangan hanya menyuruh siswa agar tepat waktu dan disiplin, sementara guru-gurunya tidak menjalankannya. Masih ada guru yang telat dan tak disiplin. Aturan itu dibuat untuk dijalankan secara bersama-sama," ucapnya.

Mendengar perintah tersebut, ratusan siswa yang awalnya tenang mengikuti pertemuan tersebut langsung riuh sembari tepuk tangan. Para pejabat dan guru yang mengikuti pertemuan tersebut juga ikutan tertawa dan sebagian berteriak, mantap.

"Seharusnya para guru menjadi contoh bagi siswa agar mematuhi aturan. Kalau guru saja tidak patuh terhadap aturan, lalu siapa lagi yang menjadi contoh. Saya minta itu diperhatikan," lanjut pelajar kelas 12 tersebut yang kembali membuat suasana menjadi riuh.

Baca juga: Gubernur Kalteng sigap bantu korban tabrakan beruntun

Baca juga: Jalan eks Pertamina wajib kembali ke daerah, kata Gubernur Kalteng

Baca juga: Gubernur sebut ada temuan penyimpangan Rp12 miliar di Bank Kalteng


Langkah Sugianto Sabran memberikan kesempatan menjadi gubernur selama 10 menit tersebut pun mendapat direspon positif dari para pelajar. Bahkan langkah itu membuat suasana pertemuan menjadi cair dan interaktif.

Priliani mengatakan menjadi Gubernur Kalteng selama 10 menit merupakan kesempatan yang luar biasa dan langka. Sebab, cara tersebut secara tidak langsung melatih mental untuk berbicara di hadapan orang banyak. Bahkan cara itu membuat pertemuan menjadi tidak membosankan dan lebih interaktif.

"Menurut saya, itu cara Gubernur Sugianto Sabran mengajarkan keberanian berbicara di depan orang banyak, sekaligus melihat sudah sejauh mana kualitas para siswa yang ada di Kotawaringin Barat. Jadi, kami sangat senang," kata Priliani.

Respon positif juga disampaikan pelajar kelas 12 SMA Negeri 1 Pangkalan Bun Muhammad Aldy Rismawan. Menurut dia, diberikan kesempatan menjadi Gubernur Kalteng selama 10 menit tersebut bukan hanya melatih keberanian tapi juga rasa percaya diri para siswa.

"Kami para siswa yang menjadi Gubernur Kalteng selama 10 menit itu merasa tertantang untuk menjawab sekaligus melaksanakan apa yang diminta bapak Sugianto Sabran," kata Aldi.

Dia pun berharap cara-cara seperti itu bisa dilanjutkan, agar para siswa yang mengikuti kegiatan-kegiatan pemerintah, terutama saat sambutan pejabat menjadi tidak bosan dan sibuk sendiri.

"Para siswa yang ngobrol-ngobrol saat ada acara pemerintah ataupun sambutan pejabat, ya, karena bosan saja. Tapi kalau cara Gubernur Sugianto Sabran tadi kan tidak membosankan dan lebih interaktif," demikian Aldi.*

Baca juga: Gubernur Kalteng bakal temui Erick Thohir terkait jalan eks Pertamina

Baca juga: Komdis PSSI beri teguran keras kepada Gubernur Kalteng Sugianto Sabran

Baca juga: Gubernur Kalteng perjuangkan aspirasi Suku Dayak ke Presiden terpilih

Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020