Timika (ANTARA) - Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan menepis sinyalemen adanya teror oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) sebagai penyebab kecelakaan truk trailer di Mile 61 ruas jalan tambang PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (25/2).

"Itu murni kecelakaan, yang jelas tidak ada hubungannya dengan upaya teror yang dilakukan oleh kelompok separatis. Namun insiden itu masih didalami oleh pihak kepolisian," kata Letkol Nainggolan di Mimika, Kamis.

Baca juga: Kendaraan melintasi jalan tambang Freeport agar gunakan anti peluru

Menurut Dandim, terkait kecelakaan truk trailer pengangkut semen bernomor lambung 02-1057 yang jatuh ke dalam jurang sedalam 60 meter itu masih sementara dalam penyelidikan bersama oleh pihak kepolisian bersama pihak perusahaan.

Pengemudi truk nahas itu atas nama Marudut F Sihombing seketika langsung meninggal dunia.

Baca juga: PT Freeport tutup jalan dari mille 40-mille 66 akibat penembakan

Jenazah korban sudah diterbangkan ke Medan, Sumatera Utara sejak Rabu (26/2) untuk dikebumikan di kampung halamannya.

"Ada beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan ini, bisa karena teknical error, atau karena human error atau bisa juga karena kondisi cuaca. Kita menunggu saja bagaimana hasil penyelidikannya nanti," kata Letkol Nainggolan.

Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto mengatakan pada Kamis siang inspektur di bidang pertambangan juga melakukan penyelidikan atau investigasi kecelakaan truk trailer di Mile 62, Tembagapura itu.

Baca juga: Kapolda: KKB pimpinan JB tembaki konvoi bus PT. Freeport di Mile 53

Kecelakaan menimpa truk trailer pengangkut semen bernomor lambung 02-1057 pada Selasa (25/2) siang sekitar pukul 14.00 WIT di ruas jalan tambang PT Freeport Mile 60, Distrik Tembagapura.

Saat itu, truk trailer tersebut terlibat dalam konvoi bersama 15 kendaraan lainnya dalam perjalanan dari Mile 40 menuju Kota Tembagapura (Mile 68).

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020