Kalau untuk ongkos jahitnya itu hasil patungan dari anggota grup WA Darurat Sipil dalam Program Insinyur untuk dokter dan paramedis Indonesia
Makassar (ANTARA) - Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI-UMI) Makassar Sulawesi Selatan menerima banyak bantuan bahan baku seperti kain Spunbond dari berbagai kalangan untuk digunakan dalam membuat baju alat perlindungan diri (APD) bagi para tenaga medis.

Dekan FTI UMI Makassar Dr Zakir Sabhara HW, ST, MT, ASEAN Eng di Makassar Sabtu mengatakan sulitnya bahan baku untuk pembuatan beberapa bahan dalam mencegah penularan Corona Virus Disease (COVID-19) ini membuat banyak pihak menyalurkan bantuannya untuk diolah sebelum disalurkan kepada masyarakat dan tenaga medis.

Baca juga: Pemprov Jatim terima bantuan bantu proses penanganan COVID-19

"Kami terus bergerak dan bergerak. Sejak pandemi COVID-19 ini mewabah di Indonesia, saat itu pula kami di FTI UMI dengan para relawannya bergerak membantu masyarakat maupun pemerintah dengan memproduksi cairan hand sanitizer," ujarnya.

Kain Spunbond adalah bahan kain yang biasa digunakan untuk menggantikan plastik dan kertas yang sering digunakan untuk shopping bag, goodie bag dan souvenir.

Baca juga: Anak usia enam tahun sumbangkan tabungan untuk APD tenaga medis

Spunbond atau istilah lainnya polypropylene merupakan kain yang ramah lingkungan yang banyak digunakan saat ini sebagai bahan pengganti plastik. Kain ini juga merupakan bahan dari baju APD tenaga medis yang digunakan dalam menangani pasien COVID-19.

Zakir mengatakan seiring dengan makin meluasnya penularan virus COVID-19 ini di hampir seluruh Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan, ia pun semakin aktif dan intens membuat hand sanitizer dan membagikannya secara gratis untuk umum.

Baca juga: Tangani COVID-19, Lampung Timur pesan 1.000 APD tenaga medis puskesmas

Setelah membuat dan memproduksi hand sanitizer, para relawannya melalui program studi Teknik Kimia FTI UMI juga memproduksi cairan disinfektan dan melakukan penyemprotan di banyak tempat di Makassar, baik perkantoran, rumah sakit, puskesmas, kantor polisi, pasar tradisional maupun tempat fasilitas sosial serta umum lainnya.

Usai memproduksi cairan disinfektan dan menyemprotkan ke berbagai tempat, relawannya kemudian memproduksi masker juga dalam jumlah banyak untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat umum serta tenaga medis di banyak rumah sakit dan Puskesmas.

Relawan FTI UMI tidak berhenti dipembuatan masker, belakangan pihaknya menerima banyak bantuan kain Spunbond untuk pembuatan baju APD karena kurangnya APD di berbagai rumah sakit rujukan dengan meningkatnya jumlah pasien dari berbagai daerah.

"Alhamdulillah alumni program profesi Insinyur FTI UMI Makassar menyumbangkan 1.200 meter atau 12 bal kain Spunbond untuk memproduksi pakaian APD bagi para tenaga medis kita. Kita juga sudah kerjasama dengan beberapa penjahit untuk membuat APD ini dan selanjutnya menyalurkan kepada para tenaga medis," katanya.

Zakir menyatakan kain sepanjang 1.200 meter ini nantinya bisa menghasilkan 350-400 lembar baju APD untuk tenaga medis.

"Kalau untuk ongkos jahitnya itu hasil patungan dari anggota grup WA Darurat Sipil dalam Program Insinyur untuk dokter dan paramedis Indonesia," ucapnya.
 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020