Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh tetap memperhatikan korban banjir, terutama kebutuhan untuk berbuka dan sahur pada bulan suci Ramadhan di tengah wabah COVID-19.

"Kita membawa sendiri bantuan bahan pokok untuk dapur umum. Bantuan itu, kita serahkan langsung ke Keuchik (Kepala Desa) Neusu Aceh Fauzi Usman kemarin," ucap Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman di Banda Aceh, Senin.

Bantuan tersebut terdiri dari beras, air mineral, telur ayam, minyak makan, gula, sarden, sambal, kecap hingga roti untuk dikonsumsi bagi para korban banjir.

Pihaknya juga menyerahkan uang tunai sebesar Rp5 juta agar dapat dipergunakan untuk membeli lauk pauk dan sayur.

Baca juga: Banjir Aceh Besar surut, warga mulai bersihkan rumah

Baca juga: Pemerintah Aceh salurkan bantuan untuk korban banjir Pidie Jaya


Meski dapat asupan dari dapur umum, kata wali kota, namun warganya korban banjir harus mengonsumsi ikan, makanan bernutrisi dan kaya protein untuk menjaga imunitas tubuh di tengah pandemi COVID-19 agar daya tahan tubuh terlindungi dari penyakit.

"Walau di dapur umum, tapi kita tidak harus makan telur, dan mie instan saja. Tetap makan ikan dan makanan bernutrisi agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Nanti koordinator tolong dibeli ikan agar dimasak dan dimakan bersama-sama di sini," kata Aminullah.

Terdapat 57 kepala keluarga di Dusun Haji Nyak Syam, Gampong (Desa) Neusu Aceh, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, jadi korban banjir terparah akibat rumah mereka terendam genangan air karena curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan sebagian wilayah Banda Aceh tergenang sejak Kamis (7/5).

Wali Kota sembari menyerahkan bantuan logistik, juga sempat menginstruksikan agar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy menyediakan air bersih terutama untuk kebutuhan dapur umum.

"Tolong diantarkan segera, karena habis zuhur aktifitas warga di dapur umum sudah dimulai. Ratusan warga korban banjir harus bisa berbuka puasa dan sahur di sini," kata wali kota kepada jajaran PDAM Tirta Daroy melalui sambungan telepon seluler.

Pemkot Banda Aceh juga memasangkan wastafel dan menyediakan sabun supaya warga selalu bisa mencuci tangan dengan bersih demi mencegah penularan COVID-19.

"Ini saya ingatkan warga, kita masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Tetap ikuti protokol kesehatan, selalu pakai masker, jaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun," kata dia.

Wali Kota Aminullah menyemangati warganya dan meminta para korban banjir agar tetap bersabar menghadapi cobaan, karena bencana bisa datang kapan saja.

"Bencana bisa datang kapan saja, tidak bisa dibendung. Hanya saja kita harus selalu siaga agar bisa meminimalisir risikonya. Saya harap kita semua tetap tabah, sabar menghadapi ini. Semoga semua ini cepat teratasi," tutur Aminullah.*

Baca juga: Banjir rendam 15 desa di Pidie Jaya, satu rumah terbawa arus

Baca juga: Pertamina: Banjir tak pengaruhi distribusi BBM dan elpiji di Aceh

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020