Operasi penanganan medis telah dilaksanakan beberapa kegiatan di antaranya menyiapkan tiga rumah sakit sebagai tempat rujukan utama dan 19 rumah sakit sebagai tempat rujukan pendukung
Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan, TNI telah melaksanakan beberapa langkah konkret, yaitu Operasi Penanganan Medis, Operasi Pengamanan dan Operasi Dukungan dalam membantu menangani penyebaran COVID-19 di Indonesia.

"Upaya Pemerintah untuk menekan pandemik COVID-19, pada dasarnya merupakan upaya seluruh komponen bangsa. Sesuai kebijakan Pemerintah untuk membantu penanganan pandemik COVID-19 di Indonesia, TNI juga telah melakukan langkah-langkah," kata Panglima TNI pada acara Web Internet Seminar (Webinar) KBRI Singapura, melalui video conference di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

Menurut dia, kebijakan penggunaan kekuatan TNI itu dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam membantu Pemerintah pada kegiatan bantuan kemanusiaan (civic mission), khususnya penanggulangan bencana alam dan pengungsian, penanganan wabah penyakit, pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan atau Search And Rescue (SAR) serta pengamanan pelayaran dan penerbangan.

Baca juga: Panglima TNI perintahkan seluruh prajurit bantu penanganan COVID-19

"Operasi penanganan medis telah dilaksanakan beberapa kegiatan di antaranya menyiapkan tiga rumah sakit sebagai tempat rujukan utama dan 19 rumah sakit sebagai tempat rujukan pendukung," tutur Hadi.

Di samping itu, TNI juga menyiapkan Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr Soeharso dan KRI Semarang serta lima rumah sakit lapangan dari Batalyon Kesehatan TNI.

Operasi pengamanan dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 juga telah dilaksanakan berbagai kegiatan, seperti pengamanan perbatasan darat dan laut dengan menggelar kekuatan teritorial TNI dan alutsista gabungan.

Yaitu, KRI dan pesawat patroli maritime, satuan teritorial dan pengamanan perbatasan membantu pemeriksaan arus orang masuk di pelabuhan, bandara, Pos Lintas Batas Nasional serta mengawasi jalur-jalur tikus yang dapat digunakan di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga.

Selain itu, pengamanan jalur logistik untuk menjamin keamanan rantai logistik selama diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sebagian Provinsi dan Kabupaten/Kota.

"Upaya ini dilaksanakan dengan koordinasi yang ketat bersama Pemprov, Pemkab dan Pemkot, Polri, Kemenkes, serta lembaga terkait khususnya dalam distribusi jaring pengaman sosial di berbagai daerah," ujar Marsekal Hadi.

Baca juga: Hadapi COVID-19, Panglima TNI: Seluruh komponen bangsa harus bersatu

TNI juga pengamanan PSBB yang dilakukan bersama instansi terkait berupa patroli bersama untuk menegakkan aturan PSBB dan larangan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah yang diterapkan di tengah masyarakat.

"Kesadaran masyarakat luas sangat penting karena saat ini vaksin belum ditemukan, dan harus memutus rantai penyebaran melalui berbagai protokol yang telah ditetapkan Pemerintah Bersama Gugus Tugas," kata mantan Irjen Kemhan ini.

TNI juga melaksanakan pengamanan di titik-titik pemeriksaan, termasuk di jalur-jalur yang digunakan untuk mudik.

Pada Operasi Dukungan yang dilaksanakan TNI, kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini, antara lain membantu mendistribusikan alat kesehatan ke berbagai provinsi dengan menggunakan pesawat angkut dan truk-truk TNI.

TNI juga turut membantu mendata masyarakat yang berhak menerima bantuan sosial, membantu penyaluran bantuan logistik ke masyarakat yang membutuhkan, menggelar dapur umum di seluruh wilayah Kotama Operasi TNI untuk membantu kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan memberikan bantuan perkuatan kepada Polri untuk mengantisipasi tindakan kriminal, anarkis ataupun konflik sosial.

Baca juga: Panglima TNI prihatin masyarakat perlakukan tenaga medis tak manusiawi

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020