Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR Mukhtarudin menyebut bahwa kebijakan normal baru disambut pasar secara positif sehingga diprediksi mampu menggerakkan kembali perekonomian ke kondisi sebelum pandemi COVID-19 datang.

“Sentimen positif ini antara lain ditandai dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar ini berpotensi semakin menguat hingga saat ini berada di kisaran Rp13.885 - Rp14.080 per dolar AS, dari sebelumnya yang sempat mencapai Rp16.741 per dollar AS di bulan April akibat pandemi COVID-19,” kata Mukhtarudin dihubungi di Jakarta, Kamis.

Mata uang rupiah yang menguat ini, lanjut politisi Partai Golongan Karya ini, menjadi salah satu indikator optimisme dana asing dalam melihat prospek ekonomi Indonesia.

Selama seminggu terakhir, ia menambahkan, data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa dana asing yang masuk ke pasar saham cukup banyak mencapai Rp3,1 triliun.

Baca juga: Rupiah terus menguat dikerek rencana penerapan normal baru

“Kebijakan new normal juga menjadi peredam penurunan indeks IHSG selama dua bulan terakhir,” tukasnya

Investor merespon positif terhadap pemerintah yang melakukan pelonggaran PSBB dengan penerapan new normal, sehingga mengakibatkan kenaikan di pasar saham.

Mukhtarudin menyampaikan, kepercayaan pasar mulai timbul dan investor mulai berani melakukan pembelian seiring dibukanya aktivitas ekonomi di sejumlah negara, yang memberikan sinyal positif di pasar modal.

Baca juga: Kemarin, rupiah menguat hingga tujuh provinsi siap normal baru

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020