Jakarta (ANTARA) - Kepala Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dr. Dwi Novianingtyas, SpPK mengatakan terapi pengobatan COVID-19 dengan menggunakan plasma konvalesen membantu pasien COVID-19 sehingga dapat terlepas dari ketergantungan ventilator.

"Sejauh ini pemberian plasma memberikan respons yang baik pada pasien-pasien yang kami rawat. Pada pasien on ventilator bisa membantu proses weaning," kata Dwi kepada ANTARA, Jakarta, Senin.

Weaning adalah penyapihan atau pelepasan alat bantu pernapasan atau ventilator secara bertahap kepada pasien.

Dwi menuturkan dengan terapi plasma konvalesen membantu perbaikan oksigenasi pada pasien yang impending respiratory failure sehingga pasien tidak perlu sampai terpasang ventilator.

Tetapi, Dwi mengatakan semua pasien pasti tetap mendapatkan terapi utama COVID-19, seperti antivirus dan multivitamin sesuai dengan panduan.

Dwi menuturkan terapi plasma konvalesen hanya bersifat sebagai terapi komplemen atau tambahan.

"Jadi secara garis besar terapi plasma bekerja secara sinergis dengan terapi utama COVID-19," tuturnya.

Hasilnya, pasien yang melakukan terapi plasma konvalesen juga tergantung dengan faktor komorbid pasien atau penyakit penyerta yang dimiliki pasien.

"Semakin banyak komorbid maka prognosis juga makin tidak baik," tutur Dwi.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020