Tim gabungan terus mengupayakan pencarian korban hilang dan membantu para korban terdampak banjir bandang.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyampaikan rasa keprihatinan dan belasungkawa mendalam terhadap para korban banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, dan Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

"Kami menyampaikan rasa keprihatinan dan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa banjir bandang yang terjadi," kata Bamsoet, dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.

Politikus senior Partai Golkar itu berharap pemerintah bersama tim gabungan terus mengupayakan pencarian korban hilang dan membantu para korban terdampak banjir bandang tersebut.

Baca juga: IDI Makassar bantu korban bencana banjir bandang di Luwu Utara

 
Kondisi rumah dan mobil yang tertimbun lumpur akibat terjangan banjir bandang di Kecamatan Masammba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15-7-2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.

Bencana banjir bandang melanda sejumlah kabupaten di Sulsel, seperti Luwu Utara dan Luwu Timur, Senin (13/7), yang menyebabkan 46 orang hilang dan sebanyak 4.930 keluarga terdampak banjir bandang.

Bamsoet mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) dan pemerintah daerah mendata setiap warga yang terdampak dan mengevakuasi warga ke tenda-tenda penampungan atau pengungsian.

Pemerintah, dalam kaitan ini Kementerian Sosial melalui dinas sosial dan pemda, kata dia, segera memberikan bantuan, baik tenda pengungsian, mendirikan dapur umum, bantuan pangan, air bersih, obat-obatan, maupun kebutuhan lainnya bagi warga terdampak banjir bandang.

Mantan Ketua DPR RI itu juga mendorong Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan turut memberikan bantuan dengan mendirikan posko-posko kesehatan untuk memeriksa dan merawat para warga terdampak banjir bandang yang terkena penyakit.

Baca juga: Banjir bandang di Luwu Utara akibatkan 223 rumah rusak berat

Selain itu, Kepala Badan Bela Negara FKPPI tersebut mendorong pemerintah untuk melibatkan TNI dan Polri dalam memberikan bantuan dan menjamin distribusi bantuan berjalan lancar dan terpenuhi.

Sebelumnya, bencana banjir bandang terjadi pada hari Senin (13/7) sekitar pukul 20.15 WITA di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, akibat meluapnya air Sungai Masamba.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berlangsung sejak 12 Juli 2020 di wilayah tersebut. Hal ini menyebabkan volume air di Sungai Masamba meluap hingga meluber naik ke permukaan dan menggenangi permukiman warga.

Sekitar pukul 20.45 WITA, air tiba-tiba surut sehingga beberapa warga yang rumahnya berada di sekitar bantaran sungai kembali ke rumahnya berniat membersihkan sampah masuk ke dalam rumahnya.
 
Tim gabungan bersiap melakukan evakuasi jenazah di salah satu rumah warga usai banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Bupati Luwu Utara tunggu bantuan pusat tangani dampak banjir

Nahas, sekitar pukul 21.00 WITA, volume air kembali naik dengan ketinggian sekitar 400 sentimeter membawa material kayu beserta lumpur yang mengakibatkan beberapa orang warga di sekitar bantaran sungai terjebak di dalam rumahnya

Sekitar pukul 01.05 WITA volume air berangsur-angsur surut. Setelah banjir, ditemukan sejumlah korban meninggal dunia diduga terseret air bah itu. Selain itu, puluhan orang luka-luka, bahkan ada warga lainnya dinyatakan hilang.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020