London (ANTARA) - Inggris pada Rabu mengatakan bahwa terlalu cepat untuk berspekulasi tentang penyebab ledakan dahsyat yang mengguncang Ibu Kota Beirut dan menewaskan sedikitnya 100 orang.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpendapat ledakan tersebut seperti sebuah serangan, meski para petinggi Lebanon mengatakan bahwa ledakan itu tampaknya disebabkan oleh bahan peledak yang disimpan bertahun-tahun di gudang ibu kota.

Ketika ditanya tentang spekulasi penyebab ledakan, Menteri Pendidikan junior Inggris Nick Gibb menuturkan: "Otoritas Lebanon tentunya sedang menyelidiki penyebab tragedi itu dan sebelum kami mendapatkan hasil penyelidikan, terlalu cepat untuk berspekulasi."

Gibb juga mengatakan kepada lembaga penyiar Sky bahwa Inggris sedang membahas bantuan teknis dan finansial apa yang dapat ditawarkan kepada Lebanon.

Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu RI sampaikan belasungkawa kepada korban ledakan Beirut
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson tawarkan bantuan ke Beirut
Baca juga: PM Hassan Diab sebut Beirut berduka, Lebanon hadapi bencana

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020