Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 40 warga prasejahtera di Kota Jakarta Selatan mengikuti pelatihan keterampilan kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Rabu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertrans dan Energi) DKI Jakarta Andri Yansyah di Jakarta, Rabu mengatakan, pelatihan keterampilan kerja yang diberikan, yakni pelatihan teknik pendingin (AC) dan tata graha (cleaning service).

"Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang merupakan warga pra sejahtera di Jakarta Selatan," kata Andri.

Dinaskertrans dan Energi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Banzas Baziz DKI Jakarta untuk menggelar pelatihan keterampilan yang berlangsung di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan.

Para peserta mengikuti pelatihan kerja gratis selama tiga hingga lima hari yang dimulai 5 Agustus 2020.

"Untuk pelatihan kejuruan tata graha dilangsungkan selama tiga hari, sedangkan pelatihan teknik pendinginan selama lima hari," ujarnya.

Baca juga: Warga Jakarta Selatan peroleh pelatihan tata boga
Baca juga: Korban penggusuran Sunter Agung ditawari pelatihan keterampilan

Menurut Andri, pandemi COVID-19 telah menimbulkan permasalahan di bidang ketenagakerjaan. Salah satunya meningkatnya angka pengangguran.

Untuk mengurangi angka pengangguran, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng sejumlah pihak untuk mengadakan pelatihan keterampilan bagi masyarakat terdampak pandemi.

Pelatihan tidak mengenal strata atau status orang. Kolaborasi ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat sehingga melahirkan orang-orang yang siap, tangguh dan mampu melakukan inovasi.

"Dengan mempersiapkan keterampilan diri dan sumber daya manusia kita siap menghadapi situasi ini," ujar Andri.

Pelatihan keterampilan teknik pendinginan dan tata graha yang diadakan oleh Dinas Nakertrans dan Energi DKI Jakarta bersama Baznas ini diminati oleh masyarakat. Terbukti ada 80 peserta yang telah mendaftarkan diri.

Kepala Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan Agustinasari mengatakan, peserta pelatihan dibatasi dalam rangka protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Selain itu, diprioritaskan bagi warga tidak mampu, hal ini dibuktikan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan sebagai syarat kepesertaan.

"Pendaftar cukup banyak masing-masing kejuruan 40 orang. Selain syarat mengharuskan ada SKTM kami juga lakukan seleksi secara daring, baik wawancara maupun menjawab soal. Nilainya juga kita umumkan ke mereka supaya transparan," kata Agustina.

Para peserta pelatihan keterampilan kerja tersebut, selain mendapatkan ilmu dan sertifikat pelatihan, juga akan mendapatkan bantuan peralatan kerja dari Baznas Bazis DKI Jkaarta.

"Harapannya setelah pelatihan para peserta bisa membangun usaha secara mandiri, selain itu mereka akan diberdayakan lewat program yang telah disiapkan Baznas Bazis DKI," kata Agustina.
Baca juga: Gulkarmat Jaksel beri pelatihan kebakaran pada pelajar PAUD
Baca juga: 850 warga Jakarta Selatan ikuti pelatihan ketenagakerjaan pada 2018

Pewarta: Laily Rahmawaty/Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020