Bangka (ANTARA) - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo mengunjungi pabrik pengolahan ubi kasesa menjadi tepung tapioka di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai langkah memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kepulauan Babel yang telah mendorong peningkatan produksi tepung tapioka di daerah ini," kata Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi pabrik tepung tapioka di Bangka, Sabtu.

Ia mengatakan ubi kasesa ini bisa ditanam di mana saja. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan pelaku usaha yang telah mendorong produktivitas tepung tapioka untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat di tengah pendemi COVID-19.

Baca juga: Trenggalek jadi pusat produksi tapioka

"Kita berharap tepung tapioka ini menjadi kekuatan ketahanan pangan kedepannya yang baik untuk pemerintah dan rakyat," ujarnya.

Menurut dia selama ini mie instan yang banyak di Indonesia terbuat dari gandum, sagu dan sekarang ini masyarakat Babel sudah memproduksi mie instan dari tepung tapioka.

"Ini kerja luar biasa dari masyarakat, gubernur dan didukung oleh TNI, Polri beserta jajarannya yang memberikan ketenangan dalam menghadapi apapun termasuk dampak COVID-19," katanya.

Baca juga: Pengusaha mie basah beralih dari terigu ke tapioka

Ia menambahkan kinerja masyarakat Bangka Belitung ini dapat mengenergi provinsi lainnya untuk bisa memiliki kekuatan dalam menghadapi tantangan kedepannya.

"Kita bersama pemerintah daerah beserta jajarannya untuk mendorong ini dan besok kita akan akselarasi lebih kuat lagi," katanya.

Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan kunjungan Bapak Menteri Pertanian di pabrik tapioka di Desa Kenanga Kabupaten Bangka untuk melihat langsung kesiapan pabrik untuk mengelola sagu.

"Kita mendapatkan tugas dari pemerintah pusat untuk mengelola sagu sebagai penganti beras, sebagai langkah memperkuat ketahanan pangan masyarakat di tengah pendemi COVID-19 ini," katanya. 
 

Pewarta: Aprionis
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020