Iya, benar ditutup sementara, mulai Minggu, pukul 21.00 WIB, hingga Rabu
Tanjungpinang (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Midiyato Suratani di Kota Tanjungpinang, Kepri, menutup sementara pelayanan IGD dan laboratorium sejak Minggu (9/8) hingga Rabu (12/8) untuk keperluan penyemprotan disinfektan di dua ruangan tersebut.

“Iya, benar ditutup sementara, mulai Minggu, pukul 21.00 WIB, hingga Rabu,” kata Umar, Kepala Bagian Humas RSAL dr Midiyato Suratani Kota Tanjungpinang Mayor Laut Umar Setiadi di Tanjungpinang, Senin.

Penutupan dua ruangan tersebut, kata dia, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Baca juga: Hasil tes usap ke tiga Gubernur Kepri negatif COVID-19

“Untuk penyemprotan desinfektan lingkungan IGD dan laboratorium ditutup sampai hari Rabu,” ungkapnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudian menyatakan penutupan kedua ruangan itu, sama seperti halnya di RSUD Raja Ahmad Thabib Provinsi Kepri di Kota Tanjungpinang, karena terdapat tenaga kesehatan yang tertular COVID-19 di RSAL itu.

"Untuk jumlahnya masih ditelusuri, tapi sudah dipastikan ada,” sebut Tjetjep Yudiana.

Baca juga: Tertular di Surabaya, dokter di Kepri meninggal dunia akibat COVID-19

Berdasarkan siaran pers yang disampaikan Plt Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, terdapat penambahan enam warga Tanjungpinang yang terkonfirmasi positif tertular COVID-19, dengan nomor kasus 89 sampai 94 pada Senin (10/8).

Menurut Rahma, hasil ini merupakan upaya lanjutan kegiatan pelacakan kontak erat dari pasien yang dirawat di RSUD Raja Ahmad Thabib dan pasien yang mempunyai keluhan demam, batuk, kemudian dilakukan pengambilan sampel usap di rumah sakit tersebut.

Adapun enam pasien terkonfirmasi tersebut yakni kasus konfirmasi nomor 89, PR, laki-laki, usia 25 tahun, pada akhir bulan Juli 2020 melakukan perjalanan dinas ke Jakarta. ⁣⁣

Baca juga: IGD RSUP Kepri ditutup sementara cegah penularan COVID-19
⁣⁣
Kasus konfirmasi nomor 90, RP, laki-laki, usia 24 tahun, merupakan tenaga kesehatan yang tertular dari pasien yang dirawat dengan keluhan dan diagnosis penyakit bukan COVID, ternyata mempunyai gejala COVID-19. ⁣⁣
⁣⁣
Kasus konfirmasi nomor 91, FR, perempuan, usia 24 tahun, tenaga medis, kontak dengan pasien yang dirawat pada bulan Juli, pasien tidak terdeteksi gejala COVID-19 karena pasien ini dirawat dengan anemia, tapi ada sesaknya. ⁣⁣
⁣⁣
Kasus konfirmasi nomor 92, DU, laki-laki, usia 24 tahun, merupakan tenaga medis yang tertular dari pasien yang dirawat bulan lalu, dimana pasien dirawat karena penyakit lain, dan tidak menunjukkan gejala pernafasan tidak begitu terlihat. ⁣⁣

Baca juga: Tambah delapan, klaster protokol positif COVID-19 Kepri naik 23 kasus
⁣⁣
Kasus konfirmasi nomor 93, NA, laki-laki, usia 42 tahun, tenaga kesehatan yang terinfeksi dari pasien yang ditangani di rumah sakit. ⁣⁣

Kasus konfirmasi nomor 94, Fa, Laki-laki, usia 36 tahun, tertular dari pasien nomor 81.⁣⁣
⁣⁣
Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lanjut Rahma, melaksanakan pelacakan pada orang-orang yang kontak erat dengan pasien, baik di rumah maupun lingkungan kerja, dan tempat beraktivitas lainnya, dilanjutkan dengan pemeriksaan swab. ⁣⁣
⁣⁣
"Kami mengimbau kepada warga agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi COVID-19. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan lebih sering," kata Rahma.

Baca juga: Tak semua orang kontak staf protokol-Gubernur Kepri dua kali "swab"
⁣⁣

Pewarta: Ogen
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020