Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan membentuk tim percepatan vaksinasi COVID-19 sebagai gerak cepat pemerintah daerah mengendalikan dan memutus penyebaran virus corona itu.

"Pembentukan tim ini, karena saya menilai realisasi vaksinasi COVID-19 di masyarakat yang masih rendah," kata Erzaldi Rosman Djohan saat rapat pembentukan tim percepatan vaksinasi di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengaku dan prihatin dengan sikap beberapa pihak yang lambat merespon dan mengabaikan percepatan pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya membentuk tim percepatan pemberian vaksinasi sinovac kepada tenaga kesehatan, pejabat publik, tenaga pengajar, lansia dan masyarakat umum.

Baca juga: 28.749 warga Babel telah divaksinasi COVID-19

"Tim verifikasi dan pemantauan nantinya akan dilakukan oleh relawan, sehingga dengan membagi tim dengan efisien, maka percepatan vaksinasi akan tercapai dengan optimal," ujarnya.

Ia mengatakan realisasi vaksinasi tahap satu dan kedua yang tidak sesuai harapan ini, tentu bertolak belakang dengan upaya pemerintah provinsi yang selama ini beberapa pihak sudah pontang-panting berusaha menghentikan laju penyebaran virus.

Selain itu, pemerintah provinsi juga mempercepat penerimaan vaksin dari pusat hingga harus melakukan penegakan Peraturan Daerah (Perda). .Namun di saat giliran vaksin sudah harus diberikan, yang didapat justru ada pihak yang tidak siap sehingga tidak memenuhi apa yang diharapkan.

"Pencapaian total sasaran vaksinasi di Bangka Belitung, secara keseluruhan sebanyak 182.035 jiwa, dengan vaksinasi tahap satu baru mencapai 18.764 jiwa (10,31 persen)," kata dia.

Ia mengaku setiap bertemu dengan masyarakat tidak pernah berhenti meningkatkan kesadaran warga dan bertindak cepat untuk atasi pandemi, namun hal itu diabaikan oleh beberapa pihak.

"Saya meminta kepada aparatur yang bertanggungjawab dalam hal vaksin, agar segera mengambil langkah-langkah penting, karena dari segi persentase, Bangka Belitung terdorong berada di tengah-tengah. Tapi saya terus mendorong kawan-kawan. Karena kemampuan kita ini ada dan bisa, kenapa kita tidak melakukan percepatan?," katanya. 

Baca juga: Hoaks! Empat nakes meninggal akibat vaksinasi COVID-19
Baca juga: Metode "drive thru" bentor untuk vaksinasi COVID-19 lansia
Baca juga: 1.130.524 warga Indonesia telah peroleh dosis lengkap vaksin

Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021