Ini vaksinasi dosis pertama, karena jumlahnya terbatas, satu hari ini bisa selesai
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sebanyak 100 warga disabilitas di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu,, mengikuti program vaksinasi COVID-19 yang dipusatkan di RS Prima Medika Tulungagung.

Layanan imunisasi dilakukan mulai dari pintu masuk gedung, hall area pendaftaran, serta lorong ruang tunggu RS Prima Medika.

"Ini vaksinasi dosis pertama, karena jumlahnya terbatas, satu hari ini bisa selesai," kata Moesyafi, pendamping penyandang disabilitas Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Moesyafii di Tulungagung.

Baca juga: Tiga nakes Tulungagung positif COVID-19 pascavaksinasi

Vaksinasi sendiri berjalan lancar. Sebagian warga disabilitas, baik cacat fisik maupun tuna netra, datang sendiri-sendiri. Sebagian lain datang bersamaan dengan diangkut kendaraan roda empat.

Begitu tiba, mereka satu per satu diperiksa suhu tubuh, tensi serta kadar gula dalam darahnya di meja 1 untuk pemeriksaan kesehatan.

Begitu diyatakan kondisinya baik/sehat, mereka bergeser ke meja berikutnya untuk dilakukan konseling dokter dan mendapat "tiket"vaksinasi untuk dibawa ke meja tiga guna menjalani imunisasi COVID-19.

Baca juga: Jumlah calon penerima vaksin tahap 2 di Tulungagung membengkak

"Alhamdulillah semua berjalan baik. Hampir semua yang terdaftar bisa vaksinasi. Hanya tadi ada dua yang akhirnya tertunda karena tensi mereka tinggi. Hampir 200," tutur Setiaji, Kasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung.

Vaksinasi dosis kedua dijadwalkan berlangsung minggu kedua Mei, sebelum Lebaran 2021.

Jumlah disabilitas di Tulungagung yang terdata di Dinsos terdata sebanyak 500 orang lebih. Mereka tergabung dalam tiga komunitas disabilitas, yakni Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia), Percatu (Perkumpulan Cacat Tubuh), dan PDMT (Perkumpulan Disabilitas Mandiri Tulungagung).

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Tulungagung tercapai 91,42 persen

Menurut Moesyafii maupun Setiaji, jumlah warga disabilitas yang mendapat kesempatan vaksinasi dibatasi sesuai kuota yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan melalui surat resmi ke Dinsos Tulungagung.

Jatah itu kemudian didistribusikan ke masing-masing kelompok perkumpulan disabilitas tadi, sehingga mereka yang membagi hak imunisasi sesuai prioritas kebutuhan, kondisi fisik serta kesediaan masing-masing disabilitas.

Baca juga: Kata KPAI soal efek vaksinasi difteri di Tulungagung

"Tidak semua warga disabilitas (secara fisik) mampu datang dan menjalani program imunisasi di sini (RS Prima Medika), sehingga keikutsertaan menyesuaikan dengan keadaan," terang Setiaji.

Ketua Percatu Tulungagung Didik mengaku senang dengan kesempatan imunisasi COVID-19 tersebut.

Mereka menyadari sebagai kelompok rentan, sehingga merasa perlu mendapat suntikan vaksin dengan membangun sistem kekebalan komunal atau kelompok sesuai cita-cita bersama dalam memerangi pandemi yang sudah berlangsung setahun lebih ini. 

Baca juga: Penerima vaksin COVID-19 bertambah 103.543 menjadi 10.477.506 orang

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021