Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) beserta Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyerukan seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyampaikan nota protes atas aksi perobekan Al-Qur'an oleh sejumlah aktivis di Amerika Serikat AS).

Ketua DPP LDII H Prasetyo Sunaryo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (12/9), mengatakan, seluruh umat Islam Indonesia diminta bersatu menyatakan sikap yang tegas kepada pemerintah Amerika Serikat atas aksi anarkis yang dilakukan warga mereka.

"Aksi tersebut jelas tidak bisa ditolerir karena telah melanggar HAM dan dalam hal ini pemerintah AS seharusnya tidak tinggal diam terhadap pelecehan suatu agama tertentu. LDII beserta DMI rencananya akan mengirimkan nota protes tersebut ke KedutaanBesar AS di Jakarta dalam waktu dekat," katanya.

Menurut Prasetyo, sebagai negara yang besar pemerintah AS seharusnya tidak menerapkan standar ganda dalam menegakkan hukum, seharusnya aparat penegak hukum disana bisa mencegah dan memberikan tindakan yg tergas terhadap setiap anarkis yang dilakukan warganya.

"Selama ini pemerintah Amerika Serikat sering kali menerapkan standar ganda dalam menangani aksi teror selalu dikaitkan dengan dunia Islam yang seharusnya dapat cegah, seperti kasus perobekan Alquran beberapa di depan Gedung Putih pada (11/9)," ujarnya.

Dia menegaskan, tindakan yang dilakukan para aktivis yang merobel Al-Quran itu bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Obama tentang hubungan AS dan Islam.

Sebelumnya, Presiden AS Menurut Obama menegaskan bahwa Islam bukan musuh AS, dan selamanya AS tidak akan menyatakan perang dengan Islam. Untuk itu, kata Prasetyo, Presiden obama perlu menunjukan sikapnya dengan tindakan yang nyata saat ini dan tidak hanya beretorika dengan membiarkan warganya melakukan kebebasan berekspresi yang salah.

"Kami perlu bukti terhadap apa yang dikatakan Presiden Obama bahwa AA bukan musuh Islam atau sebaliknya. Namun apa yang dilakukan enam aktivis di AS tersebut bisa menyulut kemarahan para Mujahid dan kaum fundamentalis Islam," kata Prasetyo.

Meski demikian, LDII dan DMI menghimbau agar umat Muslim di Indonesia untuk tidak melakukan aksi balasan karena hal itu justru akan merugikan persatuan dan kerukunan antar umatberagama di negara ini. "Jika kita melakukan aksi balasan, maka kita terpancing dengan umpan yang mereka lakukan dan akan menjadi pembenaran bagi aksi yang mereka lakukan," katanya.

Sementara itu Ketua Departemen Pemuda DMI H Daud Poliradja mengatakan, tindakan yang dilakukan enam aktivis tersebut jelas menyinggung Umat Islam. Namun, Umat Islam di Indonesia diimbau tidak melakukan hal yang sama karena dapat merusak kerukunan antar umat beragama yang selama ini terjalin.

"Meski kita harus menjaga kerukunan antar umat beragama tapi kita juga harus menyampaikan nota keberatan seperti yang tadi disampaikan LDII," ujarnya.

Menurut Daud, perlu ada pertemuan para tokoh dan pemimpin agama di Indonesia untuk menyikapi kondisi ini agar tidak berimbas pada kerukunan yang terjalin selama ini. "Pertemuan tersebut perlu dilakukan guna memberikan pemahaman dan pengertian kepada seluruh umat beragama bahwa apa yang terjadi di AS itu tidak akan berimbas di Indonesia," katanya.(*)
(ANT/R009)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010