Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyampaikan terjadi perbaikan kasus pada periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-4.
 

"Jika dilihat pada tingkat nasional, baik kasus aktif, positivity rate, kasus harian, dan kesembuhan mengalami perbaikan pada periode PPKM level 1-4 setelah sempat meningkat pada PPKM Darurat," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers dipantau via daring di Jakarta, Selasa.
 

Ia memaparkan, persentase kasus aktif pada hari terakhir PPKM Darurat pada 20 Juli 2021 sebesar 18,65 persen, menurun menjadi 18,12 persen pada PPKM level 1-4, pada 21-26 Juli 2021.
 

Pada periode sama, juga tercatat positivity rate mengalami penurunan dari sebelumnya 33,42 persen, menjadi 31,16 persen.
 

Ia menambahkan, penurunan juga terjadi pada kasus harian tertinggi, pada periode PPKM Darurat tercatat pernah mencapai kasus harian tertinggi hingga 56.757.
 

"Sementara pada periode PPKM 1-4 ini kita mampu menekannya menjadi 49.509 kasus," katanya.
 

Di samping itu, Wiku menyampaikan, jumlah kesembuhan juga terus menunjukkan peningkatan. Sebelum diterapkan PPKM Darurat tercatat sebesar 11.578, pada PPKM Darurat meningkat menjadi 29.791, dan terus meningkat pada PPKM level 1-4 menjadi 37.640 kesembuhan.
 

Namun sayangnya, lanjut Wiku, jumlah kematian hingga pelaksanaan PPKM level 1-4 masih terus mengalami peningkatan.

Baca juga: Ekonom sebut aturan baru Satgas COVID-19 beri dampak kepada mobilitas

Baca juga: Satgas COVID-19 terbitkan syarat perjalanan sesuai PPKM Level 1-4

 

Tercatat, pada sebelum PPKM Darurat kematian tertinggi sebesar 539, kemudian meningkat pada PPKM Darurat menjadi 1.338, dan meningkat lagi pada PPKM level 1-4 menjadi 1.487.
 

"Perpanjangan PPKM level 1-4 ini salah satunya dilakukan untuk meningkatkan upaya penurunan kasus kematian semaksimal mungkin," katanya.
 

Pada hari ini (27/7) tercatat, angka kasus meninggal dunia akibat COVID-19 mencapai sebanyak 2.069 kasus hingga Selasa, pukul 12.00 WIB.

Kematian akibat penyakit itu tercatat paling banyak terjadi di Jawa Tengah dengan 417 kasus kematian, diikuti Jawa Timur 354 kasus kematian, dan Jawa Barat 309 kasus kematian.

Baca juga: Satgas terbitkan ketentuan perjalanan orang di dalam negeri

Baca juga: Satgas COVID-19: Sudah atau belum divaksin tetap harus disiplin 3M


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021