Kairo (ANTARA) - Uni Emirat Arab (UAE) pada Rabu (1/12) mengumumkan kemunculan perdana kasus COVID-19 Omicron yang diketahui, menurut laporan Kantor Berita WAM.

Varian itu terdeteksi pada seorang perempuan Afrika yang melakukan perjalanan dari salah satu negara di benua Afrika dan transit melalui negara Arab, kata WAM. Perempuan itu sudah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19.

Otoritas kesehatan masyarakat menempatkan perempuan tersebut dalam isolasi, juga orang-orang yang melakukan kontak dengannya, kata WAM.

UAE merupakan negara Teluk kedua yang menemukan kasus varian Omicron setelah Arab Saudi terlebih dulu mengumumkan kasus pertamanya pada Rabu pagi.

Masih ada sejumlah pertanyaan besar seputar Omicron, yang bermutasi lewat berbagai cara.

Menurut para ahli, cara Omicron bermutasi dapat meningkatkan kemampuannya untuk menyebar dan menghindari beberapa pertahanan yang dihasilkan oleh vaksin.

Varian Omicron sudah ditemukan di lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, Spanyol, Kanada, Inggris, Austria, dan Portugal.

Pekan lalu, otoritas UAE melarang masuk para pelancong yang bertolak dari Afrika Selatan, Namibia, Lesotho, Eswatini, Zimbabwe, Botswana, serta Mozambik sebagai upaya pencegahan penyebaran Omicron.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS identifikasi kasus pertama COVID-19 Omicron

Baca juga: Denmark temukan kasus Omicron pada penonton konser

 

20 ton bantuan alat medis dari UEA tiba di Indonesia

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021