Jakarta (ANTARA News) - Kelompok aktivis lingkungan memprotes penggunaan bahan kimia beracun dan bulu dalam rancangan busana selama dua hari pertama ajang Milan Fashion Week.

Biasanya pagelaran itu menawarkan panggung khusus bagi para aktivis untuk membela kehidupan alam liar. Tetapi peningkatan permintaan baju dengan bulu berwarna dan washed-jeans memicu lebih banyak protes.

Pada Kamis (21/2), seorang perempuan aktivis mencoba memotong acara Just Cavalli, lini busana anak muda dari Roberto Cavalli. Ia mendekati panggung peragaan busana dengan spanduk bertulisan "Busana Anda, Kematian Mereka".

Perempuan itu memprotes penggunaan bulu di pakaian-pakaian Cavalli. Media sempat mengabadikan aksi tersebut sebelum perempuan bertanda visoniliberi.org itu diusir oleh staf acara.

Rabu (20/2) lalu, organisasi kampanye lingkungan global Greenpeace menggelar spanduk hijau sepanjang 12 meter berbentuk sarung tangan di sekeliling Sforzesco Castle, yang menjadi ciri khas kota Milan, sebagai bentuk kampanye "duel fesyen".

Greenpeace meminta para pembuat barang mewah untuk mengungkapkan detail kebijakan produksi mereka dan berkomitmen menjaga kelestarian hutan Amazon dan sumber air.

"Kami ingin melakukan dialog terbuka dengan Greenpeace, untuk komitmen abadi bersama demi keberlanjutan Bumi," kata Badan Nasional Mode Italia dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Greenpeace mempertanyakan apakah 15 merk terkenal seperti Valentino, Dior, Gucci, Giorgio Armani, dan Versace membeli kulit dari ternak yang terkait dengan penghancuran hutan Amazon atau menggunakan bahan kimia yang dapat merusak air.

Kecuali Valentino, Greenpeace menganggap jawaban yang mereka berikan tidak memuaskan.

Penjualan bulu mencapai rekor tertinggi tahun lalu, menurut International Fur Trade Federation (IFTF), akibat peningkatan permintaan dari China.

(nta)

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013