Sekarang banyak barang (saham) murah
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan melalui ajang Indosat Stock Trading Contest (ISTC) dapat menambah jumlah investor saham aktif di pasar modal Indonesia.

"Ajang ISTC kan menggunakan uang virtual, pemenang program ini diharapkan benar-benar menjadi investor aktif nantinya," kata Rudiantara dalam acara Grand Final ISTC di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, harga saham di Bursa Efek Indonesia telah mengalami penurunan cukup dalam, namun hal itu dapat dijadikan kesempatan bagi peserta ISTC untuk menjadi investor saham aktif karena harga saham saat ini sudah terbilang murah.

"Sekarang banyak barang (saham) murah," ucapnya.

ISTC merupakan program kompetisi bagi generasi muda Indonesia untuk melakukan transaksi saham virtual yang mengacu kepada sejumlah saham pilihan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia secara "realtime".

Program itu kerjasama antara PT Indosat Tbk dan PT Bursa Efek Indonesia yang didukung oleh Lintasarta sebagai Data Comm dan IT Infrastrukture, serta PT Winratama Perkasa (Wingamers) selaku penyedia layanan "virtual online trading".

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan bahwa ajang ini merupakan salah satu edukasi bagi masyarakat untuk memperkenalkan industri pasar modal.

"Kita membutuhkan lebih banyak investor lokal aktif, saat ini hanya sekitar 405.000 investor saham, yang aktif baru sekitar 130.000 investor," katanya.

Ia menambahkan bahwa bertambahnya jumlah investor maka akan mendorong nilai rata-rata transaksi saham harian meningkat sehingga pasar modal Indonesia bisa bersaing dengan bursa saham regional.

"Tugas kita adalah meningkatkan nilai transaksi sebesar tiga kali dari saat ini. Kita saat ini bersaing sangat ketat di Asia dan harusnya bisa menjadi salah satu yang terbesar, salah satu caranya adalah terus mendukung kegiatan seperti ISTC ini," katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur Indosat, Alexander Rusli mengatakan bahwa dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya sekitar 400.000 orang yang melakukan kegiatan perdagangan di pasar modal.

Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang untuk mengajak lebih banyak lagi masyarakat untuk terjun ke industri pasar modal.

"Melalau ISTC ini yang juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) perseroan pilar edukasi, diharapkan memberikan pengetahun lebih baik kepada masyarakat dan generasi muda mengenai investasi saham dan pada akhirnya juga berperan meningkatkan perkembangan perekonomian Indonesia," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015