Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Penuntut Umum KPK menunjukkan bukti  percakapan antara mantan Ketua DPR Setya Novanto dan pemilik Delta Energy dan OEM Investment Made Oka Masagung dalam sidang KTP-Elektronik (KTP-E) di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.

Setidaknya ada 4 percakapan antara Setnov dan rekan dekatnya itu, namun Made Oka bersikeras lupa dan tidak tahu mengenai apa percakapan tersebut. Percakapan pertama adalah:

Made: Eh Nov ada waktu kapan Nov, gua mau ketemu si Charles nih, mau ketemu.. Ada kerjaan

Setnov: besok deh

Made: jam?

Setnov: besok

Made: di mana? rumah pagi?

Setnov: ya oke oke

Made: jam berapa? jam delapan pagi ya?

Setnov: oke

Made: jam delapan pagi ya

Setnov: oke

Made: oke thank you

Pertemuan yang dimaksud adalah pertemuan pada 2012 saat mantan Country Manager Hewlett Packard (HP) Enterprise Services, Charles Sutanto Ekapradja datang ke rumah Setnov di Jalan Wijawa XIII no 19 Kebayoran Baru. Setnov menanyakan harga 1 keping kartu ID dan bertanya apakah KTP-E dapat menggunakan "chip" produk China yang harganya lebih murah. Saat itu Charles menginformasikan harga automated finger print identification system (AFIS) merk L-1 yang digunakan dalam KTP-E terlalu mahal.

Percakapan kedua adalah pada 26 Januari 2012 saat Made pamit untuk berjalan-jalan ke Singapura dengan keponakan Setya Novanto Irvanto Hendra Pambudi Cahyo yang juga mengikuti lelang KTP-E dengan perusahan Murakabi Sejahtera.

Made: gua mau jalan-jalan dulu sama si Irvan

Setnov: oke oke oke oke

Made: Haah pas ada ada itu, Nanti Sabtu deh kalau gitu pagi gua ketemu ya

Setnov: oke oke oke

Made: haah thank you ya Nov yok

Setnov: yok

Percakapan ketiga adalah saat Made ingin bertemu dengan Setnov terkait penagihan.

Setnov: ya kak, halo?

Made: di mana Nov?

Setnov: gue di Kupang kak, baru Sabtu balik kak (tertawa)

Made: Oke, Aa kelihatannya itu ada problem tuh, aduuh

Setnov: yang mana

Made: Nanti gua mesti laporkan Nov, yang si itu...penagihan

Setnov: Oo ya oke oke oke

Made: Nanti kita ngomong deh ya

Setnov: oke oke oke

Made: okeh yuk selamat di sana

"Saya lupa itu tentang apa tapi itu suara saya dan Pak Nov tapi saya tidak ingat tentang apa," ungkap Made.

Percakapan terakhir adalah pada 19 April 2012

Setnov: Gimana jadi ya?

Made: jadi dong jam sepuluh

Setnov: oo gua udah nyampe nih

Made: aah sudah nyampe

Setnov: ya

Made: gua dah bilangin jam 10 ya

Setnov: oh iya iya

Made: Ntar kalau besok kalau bisa lebih pagi gua lebih pagi gimana? Gua lagi ngangkut nih

Setnov: di mana?

Made: nanti ajak dia makan siang, oo macet di kuningan

Setnov: ooh enggak kalau memang bisa maju gak papa

Made: okee gua gua gua masih jemput tamunya sekarang

Setnov: ooh yawis. Siapa sih itu bos?

Made: itu namanya si jay dia itu oo

Setnov: oo yang lu ngomong itu? ya ya ya

Made: iya yang bawa bawa duit buat kita cepek

Setnov: ya ya ya ya

Made: haa

Setnov: untuk investasi ya oke oke

Made: oke

Setnov: thank you thank you ricky

Made: yak yak

Setnov: lutfi ya

"Siapa Pak Jay itu?" tanya JPU KPK Abdul Basir.

"Saya tidak ingat, itu siapa ya? Saya gak kenal, saya gak ngerti," jawab Made.

Dalam perkara ini Setnov diduga menerima 7,3 juta dolar AS dan jam tangan Richard Mille senilai 135 ribu dolar AS dari proyek KTP-E. Setya Novanto menerima uang tersebut melalui mantan direktur PT Murakabi sekaligus keponakannya Irvanto Hendra Pambudi Cahyo maupun rekan Setnov dan juga pemilik OEM Investmen Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte yang berada di Singapura Made Oka Masagung.

Sedangkan jam tangan diterima Setnov dari pengusaha Andi Agustinus dan direktur PT Biomorf Lone Indonesia Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena Setnov telah membantu memperlancar proses penganggaran. Total kerugian negara akibat proyek tersebut mencapai Rp2,3 triliun.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018