... 'tahun politik' sepertinya bisa memberikan rasa menakutkan bagi pengusaha, padahal saya yakin pelaksanaan Pilkada serentak akan berjalan baik...
Yogyakarta (ANTARA News) - Dua tahun ini, 2018 dan 2019, menjadi tahun-tahun yang menentukan bagi kekuasaan pemerintahan di Indonesia karena ada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Diistilahkan sebagai "tahun politik" yang dinilai Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, memberi impresi tersendiri.

Dia punya pemikiran, agar istilah "tahun politik" diganti menjadi "pesta demokrasi" dalam upaya memberikan ketenangan serta kenyamanan sejumlah pihak terutama pengusaha dan investor.

"Istilah 'tahun politik' sepertinya bisa memberikan rasa menakutkan bagi pengusaha, padahal saya yakin pelaksanaan Pilkada serentak akan berjalan baik," kata dia, saat Dialog Nasional ke-8 Indonesia Maju di Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta, Minggu.
 


Hadir dalam dialog itu Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, serta Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.

Karnavian mengatakan, Pilkada 2018 yang diselenggarakan serentak di ratusan kabupaten, kota, dan provinsi tidak seharusnya ditakuti pengusaha dan investor karena situasi keamanan dijamin kondusif.

Polisi, kata dia, telah memetakan kondisi keamanan di seluruh  Indonesia dan dia juga telah memerintahkan kepala Polda dan  Polres untuk terus memantau dengan jaringan intelijen yang ada.

"Kalau tidak menjalankan perintah, saya tidak segan akan mencopot yang tak mampu mencegah kerusuhan," kata dia.

Dia ingin stabilitas keamanan nasional tetap terjaga karena itu penting bagi pencapaian target pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Dia juga tetap berkomitmen memberantas jaringan pengedar narkoba. "Narkoba juga menjadi musuh dan berbahaya bagi bangsa. Kami bekomitmen untuk terus memberantas," kata Karnavian.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018