Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga Surabaya membantah pernah melakukan survei yang berkaitan dengan elektabilitas pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

"Secara kelembagaan atau institusi, Universitas Airlangga Surabaya tidak mempunyai program serta tidak pernah melakukan survei berkaitan dengan elektabilitas pasangan bakal calon gubernur atau wakil gubernur di Pilkada Jawa Timur 2018," kata Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Rabu.

Nasih menegaskan, secara kelembagaan atau institusi, kampusnya bersikap independen, tidak memihak pada salah satu pasangan calon, netral, serta tidak berpolitik praktis.

Meski begitu, menurut Nasih, setiap akademisi di lingkungan Unair mempunyai hak dan kebebasan akademik untuk berpendapat dan melakukan penelitian, termasuk survei, sepanjang hal tersebut dilakukan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki serta menggunakan metode ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Hasil dari survei atau penelitian sebagaimana butir tiga merupakan tanggung jawab individu masing-masing pelaksana survei, bukan tanggung jawab Unair atau lembaga serta tidak menggambarkan pendapat dan pandangan Unair," ujarnya.

Sebelumnya, menurut hasil survei Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konfilk (Puspek) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya menyatakan bahwa Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungguli Khofifah Indar Parawansa dari tingkat elektabiltas.

Baca juga: Survei Puspek UNAIR: elektibilitas Gus Ipul ungguli Khofifah

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018