Kasihan, keluarganya sangat sedih bahkan istrinya datang langsung dari Batam melihat lokasi pencarian
Manokwari (ANTARA News) - Keluarga Kiatwansyah, wisatawan asal Batam yang hilang dalam penyelaman di perairan Pulau Mansinam Manokwari, Papua Barat, Jumat (10/8), ikut bergabung bersama tim Search And Rescue (SAR) melakukan pencarian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertologan/Basarnas Manokwari, George Leo Mercy Randang di Manokwari, Senin, mengatakan adik korban yakni Awi, tiba di Manokwari, Minggu (12/8). Setelah tiba ia pun bergegas menuju Posko pencarian TIM SAR Gabungan.

"Setelah ngobrol-ngobrol di Posko, beliau tawarkan diri untuk ikut. Ya sudah kami ajak dia sama-sama berpatroli melakukan penyisiran," kata George.

Pada (Senin 13/8) ini, lanjutnya, istri korban pun menyusul dan saat ini sudah berada di Posko pencarian. Istri Kiatwansyah didampingi kerabat dekatnya.

Ia mengutarakan, pada hari keempat pencarian ini adik korban masih menemani proses pencarian. Tim pun terus bergerak sesuai peta baik di dasar laut maupun permukaan.

George menjelaskan, pada hari ketiga pencarian di dasar laut dilakukan hingga kedalaman 30 sampai 35 meter. Di hari keempat penyelaman juga masih dilakukan pada kedalaman tersebut.

"Kondiri di dasar laut berbeda-beda kita tetap mengutamakan standar keselamatan. Radius pencarian pun akan terus meningkat hingga hari ketujuh proses pencarian," katanya.

Sejauh ini, kata Mercy, tim gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Pencarian akan terus dilakukan hingga hari ketujuh.

"Kasihan, keluarganya sangat sedih bahkan istrinya datang langsung dari Batam melihat lokasi pencarian," katanya.

Ia menambahkan, tim yang terlibat dalam pencarian masih sama dari yang sebelumnya. Selain Basarnas, masing-masing dari Polda Papua Barat. Kepala Biro Operasional Polda Papua Barat Kombes Pol Moh Sagi terlibat langsung dalam penyelaman.

Instansi lain yang terlibat dalam pencarian antara lain, Komunitas Selam Universitas Papua (Unipa), Komunitas Molo Manokwari, Palang Merah Indonesia (PMI) serta tim selam dari Kapal Kurabesi Explorer.

"Ini juga merupakan musibah bagi pihak Kurabesi Explorer dan sampai sekarang timnya masih terus terlibat dalam pencarian," ujarnya.

Pewarta: Toyiban
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018